SANANKULON, BlitarRaya.com – Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Syauqul Muhibbin atau “Mas Ibin” mengaku mendapat perintah dari organisasi dan kolega di “pusat” untuk maju ke kontestasi politik Pilkada Blitar Raya 2024.
Hal itu tegaskan Ibin saat ditemui awak media di rumahnya Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Senin (17 Juni 2024), saat ditanya terkait foto dan namanya yang terpampang di baliho berukuran besar di sejumlah sudut Kota dan Kabupaten Blitar sejak beberapa waktu terakhir.
“Itu untuk mengenalkan diri ke masyarakat luas bahwa kita siap berkompetisi pada Pilkada di Blitar,” ujar pria 40 tahun yang masih ber-KTP Blitar meski telah bekerja di Jakarta selama 15 tahun itu.
Namun, putra Blitar yang juga tercatat sebagai ASN di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu mengakui bahwa dirinya belum dapat memastikan apakah akan maju di Pilkada Kota Blitar atau Kabupaten Blitar.
Alasan Muhibbin, pilihan wilayah kontestasi akan sangat bergantung pada dinamika politik di berbagai level yang masih terus berjalan, termasuk konfigurasi politik yang akan terbangun dari proses penentuan pasangan calon.
Begitu juga dengan bidikan antara posisi kepala daerah atau wakil kepala daerah, Ibin menyerahkan pada dinamika politik yang sedang dan akan berproses meskipun prioritas utama adalah menjadi calon bupati atau pun calon wali kota.
“Karena saya diminta pusat untuk turun ke Blitar, dalam rangka Pilkada 2024 untuk maju sebagai calon bupati atau calon wakil bupati, calon wali kota atau calon wakil wali kota,” jelasnya.
Meski enggan menyebut partai politik yang paling berpeluang mengusung dirinya, Muhibbin mengklaim telah berkomunikasi cukup intens dengan partai politik dengan basis pendukung yang memiliki latar belakang kultural yang sama dengan dirinya.
Dia juga mengklaim telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik lain di berbagai level termasuk level “pusat”.
Posisinya yang lebih banyak di Jakarta, kata dia, memberikan keuntungan tersendiri dalam konteks peluang memenangkan rekomendasi dari partai politik karena jejaring yang terbangun di tingkat elit politik Jakarta.
“Karena rekomendasi partai politik tentu ditandatangani oleh ketum dan sekjen,” ujarnya.
Ditanya apa yang melatarbelakangi dirinya maju ke Pilkada Blitar, Ibin mengaku tergerak untuk memiliki kekuasaan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas terutama dalam hal ekonomi dan pendidikan.
Selain itu, lanjutnya, kehadirannya pada Pilkada Blitar diharapkan akan mewakili generasi milenial dalam percaturan politik di Blitar Raya.
“Saya milenial yang siap bertarung, di tengah para pemuda yang takut, saya siap,” ungkap Muhibbin. (asp)