Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:37 WIB
33.3 C
Blitar

Kunjungi Keluarga Duka, Kemenag Blitar Sampaikan Maaf dan Belasungkawa atas Insiden MTs Al Mahmud

PONGGOK, BlitarRaya.com – Pimpinan dan staf Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar melayat ke rumah M Keisa Anwar Alfairus (13 tahun) di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (29 September 2024).

Keisa Anwar adalah adalah siswa MTs Al Mahmud yang tewas usai terkena lemparan kayu berpaku yang diduga dilakukan oleh seorang ustadz bernama inisial U. Insiden pelemparan kayu itu terjadi persis dua pekan lalu di halaman gedung sekolah yang terletak di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Minggu (15 September 2024).

“Tadi saya atas nama segenap jajaran Kantor Kemenag Kabupaten Blitar menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi,” ujar Baharuddin kepada awak media.

Turut menyertai Baharuddin adalah Plt Kasi Pendidikan Madrasah M Syaikul Munib serta sejumlah staf Kantor Kemenag Kabupaten Blitar. Rombongan ditemui oleh nenek korban, Parti, dan juga paman korban, Rikky Susanto.

“Kami selaku pembina lembaga pendidikan madrasah juga menyampaikan permintaan maaf bahwa musibah ini terjadi di institusi pendidikan yang berada di bawah binaan Kantor Kemenag Kabupaten Blitar,” tambahnya.

Baca jugaSiswa MTs di Ponggok Tewas Diduga Akibat Lemparan Papan Kayu Berpaku

Baharuddin mengaku insiden itu akan dijadikan cambuk bagi lembaganya untuk lebih keras lagi memberikan pemahaman kepada pengelola lembaga pendidikan di bawah Kemenag untuk membangun lingkungan pendidikan ramah anak dan bebas dari tindakan kekerasan.

“Padahal kami tidak henti-hentinya menyosialisasikan pendidikan ramah anak sesuai dengan tujuan pendidikan madrasah untuk membentuk karakter iman, takwa, dan akhlaqul karimah,” tuturnya.

Ditanya kenapa baru melayat ke rumah duka saat ini, Baharuddin mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan laporan dari pihak pengelola lembaga pendidikan atau pun Yayasan Pendidikan Islam Al Mahmud tentang peristiwa tersebut.

Dia mengaku bahwa pihaknya baru mengetahui adanya peristiwa itu beberapa hari lalu dari seorang pengawas pendidikan Kantor Kemenag Kabupaten Blitar.

“Tidak. Peristiwa itu tidak dilaporkan ke kami. Kami baru mengetahui ini beberapa hari lalu dari pengawas,” tandas Baharuddin.

Baharuddin menambahkan bahwa pihaknya juga memberikan santunan uang kepada keluarga korban sekedar untuk membantu biaya selamatan.

“Kami juga berharap semoga pihak keluarga bersabar menghadapi kedukaan atas kehilangan anggota keluarga tercinta yang tentu sangat berat ini,” ujarnya.

Baca jugaSantri Ponpes di Ponggok Tewas Terkena Lemparan Kayu Berpaku, Ini Kronologi Polisi

Pada kesempatan yang sama, Syaikhul Munib mengatakan bahwa, begitu mendengar adanya insiden itu, pihaknya segera membentuk tim untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangan terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Tim, kata Munib, juga berusaha memastikan bahwa pihak Yayasan Al Mahmud menangani insiden itu dengan baik termasuk bagaimana memberikan perlakuan kepada keluarga korban.

Namun, Munib menolak menjelaskan hasil pengumpulan informasi yang dilakukan tim dengan alasan hal-hal yang terkait dengan kronologi kejadian berada di ranah penyelidikan pihak kepolisian.

Terkait proses penegakan hukum, Munib menegaskan bahwa Kantor Kemenag Kabupaten Blitar telah menyampaikan himbauan kepada pihak Yayasan dan pengelola MTs Al Mahmud untuk bersikap kooperatif dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

“Kami juga mendorong Yayasan untuk memberikan sanksi kepada ustadz terduga pelaku,” pungkasnya.  (asp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan