Membahayakan nyawa
Laga kontroversial ini merupakan leg pertama bagi timnas Indonesia dan timnas Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keduanya dijadwalkan bertemu lagi di leg kedua pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBK) Jakarta.
- Baca juga: Jadwal pertandingan tersisa
Tetapi BFA menolak bertanding di Jakarta dan meminta FIFA memindahkan pertandingan tersebut ke venue di luar Indonesia.
Dalam berita berjudul “Bahrain won’t play football in Indonesia due to ‘safety’”, BBC News menggambarkan penolakan itu dilatarbelakangi gelombang online abuse dari penggemar sepak bola Indonesia.
Para penggemar itu, disebut BBC News telah membanjiri halaman media sosial AFC dengan kritik dan membuat akun palsu yang meniru identitas Ahmed Al-Kaf.
BBC News juga menyebut banyak penggemar menuduh wasit Oman sengaja memihak negara Teluk dengan membiarkan pertandingan dilanjutkan. Tak hanya itu, usai pertandingan, manajer Indonesia menyebut Al Kaf “bias” terhadap Bahrain.
BFA, tulis BBC News, lalu menonaktifkan komentar di postingan media sosialnya dan mengatakan situs webnya berulang kali menjadi sasaran peretas di Indonesia.
Selanjutnya, berita ini mengutip unggahan BFA di media sosial Instagram. Unggahan itu menyatakan BFA terkejut atas berbagai ancaman pembunuhan yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial, sebuah langkah yang, menurut BFA, mencerminkan ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap nyawa manusia.
BFA juga menyebut hal itu tidak sesuai dengan prinsip, nilai-nilai dan norma-norma Islam, serta tidak mencerminkan kemajuan suatu negara.
Akibatnya, lanjut berita ini, BFA mengatakan pihaknya meminta pertandingan di Jakarta dipindahkan ke luar Indonesia karena “menolak untuk membahayakan nyawa anggota tim”.
BBC News lantas menulis bahwa masalah penonton adalah masalah besar dalam sepak bola Indonesia, di mana pihak berwenang sering kesulitan membendung kekerasan antarkelompok suporter.
“Two years ago, Indonesia saw one of the world’s worst ever stadium disasters when 125 people were killed in a crush that was triggered by a fan pitch invasion in the city of Malang,” tulis BBC News.
Tidak disebutkan secara eksplisit nama Kanjuruhan, stadion tempat terjadinya kerusuhan yang menewaskan ratusan orang itu. Tapi, jelas bahwa hal itu merujuk pada Tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022.
Jumlah korban meninggal dalam berita BBC News itu merujuk pada pernyataan Menkopolhukam kala itu, Mahfud MD, dalam konferensi pers pada Senin 3 Oktober 2022.
Pada 1 Oktober 2023, saat peringatan setahun tragedi tersebut di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, jumlah korban bertambah menjadi 135 orang meninggal dan lebih dari 500 orang lainnya luka-luka.
[Next: PSSI jamin keamanan timnas Bahrain]