BlitarRaya.com – Banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di beberapa lokasi di Kabupaten Blitar akibat hujan yang melanda selama lebih dari 10 jam sejak pagi hari, Kamis (28 November 2024).
Di Desa Kedungwungu, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, banjir mengakibatkan belasan rumah tergenang air dengan ketinggian hingga 50 cm atau lebih.
Di lokasi yang sama, SDN Kedungwungu 2 juga tergenang air sehingga kegiatan belajar mengajar pun diliburkan. Bukan hanya itu, rendaman air juga mengakibatkan pagar sekolah tersebut roboh.
“Ya ini karena hujan deras sejak pagi tadi sekitar pukul 6.00 WIB ditambah air sungai meluap,” ujar Anwar, ketua RT setempat, kepada awak media, Kamis siang.
Sementara itu, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar melaporkan ketinggian genangan air di sejumlah rumah warga Dusun Kedungrejo, Desa Kedungwungu, Kecamatan Binangun, mencapai hingga 80 cm.
Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto mengatakan bahwa banjir akibat aliran sungai yang meluap juga mengakibatkan jembatan Kalisuko di Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, terendam air sehingga jalan sempat ditutup.
Ivong juga membenarkan di sejumlah lokasi lain seperti Desa Birowo (Kecamatan Wates), sejumlah lokasi di Kecamatan Panggungrejo, serta di Sutojayan.
“Untuk Sutojayan, seperti yang selama ini terjadi, adalah karena luapan Sungai Bogel. Kita tahu elevasi tanah di Sutojayan memang rendah terutama di sekitar area traffic light,” ujar Ivong, Kamis malam.
Baca juga:
- Hujan Deras, Jembatan Antar Dusun Baru Dibangun Ambrol Tergerus Air
- Kekeringan di Kabupaten Blitar Tahun Ini Lebih Parah, BPBD Salurkan Air Bersih ke 6 Desa di 5 Kecamatan
- Lebih 200 Rumah Rusak Berat Akibat Bencana Puting Beliung di Kecamatan Gandusari
Terkait banjir di Sutojayan, Ivong mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Perum Jasa Tirta 1 guna meminta pintu air Bendung Lodoyo, Serut, dibuka dengan tujuan arus air dari Sungai Bogel dapat mengalir lancar ke Sungai Brantas.
Tanah longsor
Pusdalops BPBD Kabupaten Blitar juga melaporkan bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Kesamben, dan Kecamatan Wlingi.
Tanah longsor di Kecamatan Kesamben terjadi di dua lokasi, yakni Desa Kemirigede dan Desa Pagerwojo.
Di Desa Kemirigede, tanah longsor dengan volume lebar 15 meter, tinggi 8meter, dan panjang 5 meter menerjang dapur rumah seorang warga Dusun/Desa Kemirigede.
Masih di Kecamatan Kesamben, tanah longsor dengan volume lebar 40 meter, tinggi 50 meter, dan panjang 20 meter menutup jalan penghubung antara Dusun Pagerwojo dan Dusun Sembung.
Di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, tanah longsor di dua titik lokasi yang berbeda masing-masing mengakibatkan tertutupnya dua ruas jalan desa. (asp)