BLITAR, Blitarraya.com – Video berisi ‘ajaran’ boleh bertukar istri membuat heboh dan viral di jagat maya. Polisi pun mendatangi pemilik konten untuk meminta penjelasan. Hasilnya, didapat keterangan bahwa isi video tersebut fiktif dan Samsudin disebut agak culas dalam hal ini.
Kepala Kepolisian Resor Blitar (Kapolres) AKBP Wiwid Adi Satria mengatakan, pihaknya mendatangi Samsudin atau yang sering dipanggil Gus Samsudin, pada Selasa (27/2/2024) malam. Tujuannya meminta penjelasan tentang video yang dinilai menyesatkan itu.
“Tadi malam kami mendatangi yang bersangkutan,” kata kata Wiwid saat dikonfirmasi Blitarraya.com, Rabu (28/2/2024).
Dalam video yang dikorek polisi itu terdapat dialog orang berbusana jubah dengan beberapa santri. Orang berjubah itu mengatakan bahwa hubungan intim (layaknya suami istri) boleh dilakukan siapa saja dengan siapa saja asalkan didasari prinsip suka sama suka.
Tak hanya itu. Orang berjubah itu juga menyebut para santri boleh bertukar istri apabila prinsip suka sama suka itu terpenuhi.
Video tersebut telah tayang di kanal YouTube “Mbah Den (Sariden)” yang dikelola oleh Samsudin, sosok yang dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Kepada polisi, Samsudin mengatakan apa yang ada di video tersebut hanya untuk konten. “Video itu dibuat untuk menaikkan ‘subscriber’ dari yang bersangkutan,” ungkap Wiwid.
Samsudin menurut Wiwid mengatakan bahwa dialog antara ulama atau kiai dengan para santri dalam video tersebut tidak benar-benar ada atau fiktif belaka. Samsudin juga mengaku video tersebut tidak dibuat di Blitar, tapi di wilayah Jawa Barat.
Lantaran video tersebut ternyata cuma rekaan, pihak kepolisian, menurut Wiwid, tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap Samsudin. Apalagi, lanjut Wiwid, Samsudin juga telah menyertakan deskripsi dan disclaimer bahwa video tersebut cuma rekaan dan fiktif.
Wiwid menyayangkan disclaimer tersebut ada di bagian bawah. “Jadi menurut saya, ini ya agak culas sedikit gitu,” cetusnya.
Samsudin, kata Wiwid, telah berjanji di hadapan pihak kepolisian bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan serupa. Samsudin juga disebut akan membuat video klarifikasi.
Heboh terkait Samsudin bukan baru kali ini terjadi. Sebelumnya, ia pernah dihujat masyarakat setelah seorang YouTuber datang kepadanya. YouTuber yang menyebut diri Pesulap Merah itu menantang Samsudin yang mengklaim memiliki kesaktian dan kemampuan menyembuhkan orang sakit.
Warga sekitar lalu mendesak pihak berwenang menutup praktik pengobatan yang dinilai hanya tipu-tipu itu. Mereka juga menuntut pondok milik Samsudin ditutup.
Saat itu, pondok tersebut bernama Padepokan Nur Dzat Sejati. Setelah protes keras warga itu, namanya berubah menjadi Pondok Pesantren Nuswantoro.
Namun nama baru itu kembali ‘ternoda’. Pada akhir tahun 2023 lalu, publik kembali menyorot Samsudin karena seorang pasien asal Surabaya ditemukan meninggal di kamar mandi di dalam pondok tersebut. (asp)