BLITAR, Blitarraya.com — Angin kencang yang menerjang wilayah Kabupaten dan Kota Blitar selama dua hari terakhir menimbulkan kerusakan pada sejumlah rumah dan melukai beberapa warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengatakan, puluhan pohon tumbang setelah diterjang angin kencang sejak Selasa (12/3/2024).
Puluhan pohon tumbang tersebut, lanjut Ivong, 8 di antaranya menimpa rumah warga. “Selain itu, 1 pohon menimpa kandang sapi, 5 pohon menutup jalan, dan 1 pohon menimpa sepeda motor,” ungkap Ivong kepada Blitarraya.com, Rabu (13/3/2024).
Ivong menyebut kerusakan yang terjadi 8 rumah warga tersebut berbeda-beda. Sebanyak 7 rumah rusak pada bagian atap. Sedangkan 1 rumah roboh total.
Rumah yang roboh total itu adalah milik Wagiman di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari. “Kerja gotong-royong telah dilakukan untuk membangun rumah sementara bagi korban,” ujar Ivong.
Meskipun tidak ada korban jiwa dari robohnya rumah, dua orang pemotor luka ringan akibat tertimpa pohon tumbang di Dusun Pandean, Desa Tangkil, Kecamatan Wlingi.
“Pohon pinisium di pinggir jalan roboh dan menimpa dua orang berboncengan yang sedang melintas. Tapi korban hanya luka ringan karena tertimpa cabang dan terjatuh dari sepeda motor,” kata Ivong.
Sebanyak 6 kecamatan di Kabupaten Blitar diterpa bencana angin kencang ini, yakni Gandusari, Wlingi, Talun, Nglegok, Garum, dan Doko.
BPBD Kabupaten Blitar, kata Ivong, telah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang, termasuk terpal untuk digunakan sebagai penutup sementara atap rumah yang roboh.
Ivong menyatakan hingga saat ini BPBD belum dapat memastikan kapan cuaca ekstrem angin kencang di wilayah Kabupaten Blitar akan berakhir.
Jika merujuk pada peringatan dini yang dirilis beberapa hari lalu, lanjut Ivong, cuaca ekstrem hidrometeorologi berupa angin kencang dan hujan deras yang dapat mengakibatkan longsor dan banjir masih berpotensi terjadi hingga akhir Maret. (asp)