Kamis, 21 November 2024 | 19:01 WIB
25.3 C
Blitar
-- advertisement --spot_img

Ambil Formulir, Rijanto Akhirnya Ikut Berebut Tiket Calon Bupati Blitar dari PDI-P

KANIGORO, BlitarRaya.com –Bupati Blitar periode 2014-2019 yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rijanto, akhirnya memutuskan ikut berebut tiket partai untuk maju ke kontestasi pemilihan bupati (pilbup) pada Pilkada 2024.

Rijanto yang pada Pilbup 2019 lalu dikalahkan oleh pasangan Rini Syarifah – Rahmat Santoso dari koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku akhirnya memutuskan untuk maju lagi karena dorongan dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Blitar.

“Pada kesempatan saya silaturahmi ke desa-desa, atau mungkin pas takziyah, atau pas lihat temanten, dan saat silaturahmi hari raya, banyak yang menyampaikan bahwa kondisi Blitar sedang tidak baik-baik saja dan mendorong saya untuk mencalonkan diri lagi,” ujar Rijanto kepada wartawan di Kantor DPC PDI-P Kabupaten Blitar, Rabu (15 Mei 2024).

“Karena itu seperti yang disampaikan Pak Mujianto dan kawan-kawan mendorong saya untuk maju lagi, saya dengan pertimbangan sepenuh hati, istikharoh juga, saya siap untuk berangkat lagi ke depan dalam konstelasi Pilkada ini, mencalonkan sebagai calon bupati,” tambah Rijanto disambut pekik “merdeka” dan “takbir” dari para relawan.

Keputusan pria berusia 71 tahun itu mengejutkan karena dalam beberapa kesempatan dirinya mengatakan tidak akan ikut dalam kontestasi perebutan kursi Bupati Blitar periode 2024-2029 dengan alasan dirinya sudah lanjut usia.

Rijanto juga beberapa kali mengatakan tidak memiliki “logistik” yang memadai untuk merebut kursi bupati yang pernah dia duduki namun kemudian dia katakan “mrucut” (terlepas) saat pasangan dirinya dan Marhaenis Urip Utomo dikalahkan oleh pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso.

Wakil Bupati periode 2009-2014 itu mengaku keputusan untuk maju kembali sebagai calon bupati sebenarnya bukan sebuah keputusan mudah karena di satu sisi dirinya sudah tua namun di sisi lain mendapatkan dorongan untuk melakukan perubahan kepemimpinan di Kabupaten Blitar.

“Dan kita semua tetap menyadari bahwa prosesnya masih panjang setelah ini. Kami menyerahkan keputusan rekomendasi ke DPP atau pun ke Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri),” tutur sembari menambahkan bahwa dirinya akan mengembalikan formulir Kamis (16 Mei 2024).

Sementara itu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Blitar, Mujianto, yang mengklaim mewakili beragam elemen masyarakat dari berbagai penjuru Kabupaten Blitar mengatakan kedatangannya ke DPC PDI-P adalah untuk mengambil formulir dan menyerahkannya kepada Rijanto.

Hal itu, kata Mujianto, dilakukan sebagai bentuk dorongan kepada Rijanto untuk maju sebagai calon bupati.

“Kami membawa aspirasi seluruh lapisan mamasyarakat ini mendorong untuk Pak Rijanto ini untuk berangkat kembali,” ujar Mujianto.

“Karena pertimbangan dari berbagai pihak di Blitar selatan, timur, utara, empat penjuru mata angin menginginkan Blitar yang sedang tidak baik-baik saja ini ada perubahan,” tambahnya. (asp)

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan