Sutrisno (Bakal Calon Bupati)
Sutrisno salah satu yang menjadi figur kontroversial dalam penjaringan ini. Pengusaha sukses asal Blitar ini, sebelumnya dikenal merupakan pendukung dan tim sukses pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso pada Pilkada 2019 yang diusung koalisi PKB, PAN, dan PKS. Namun, kini berlabuh ke kubu PDIP yang dulu bersebarangan. Ia melamar menjadi bakal calon bupati.
Priyarno (Bakal Calon Bupati)
Priyarno adalah pengacara terkenal di Kabupaten dan Kota Blitar yang mengaku sebagai kader tulen PDI-P. Mengaku telah aktif menjadi kader PDIP sejak 1996 dan memiliki kartu anggota tahun 2000. Proses pengembalian berkas formulir ke kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar berlangsung meriah karena diiringi dengan puluhan relawan dan kesenian reog. “Karena saya lahir dari pergerakan maka hari ini banyak dari teman-teman pergerakan yang turut hadir mendukung. Dengan tulus ikhlas mari kita bangun Blitar, mbangun deso noto projo,” ujarnya.
Dwi Handoko (Bakal Calon Wakil Bupati)
Ia adalah Kepala Desa Serang, Panggungrejo, Blitar. Dikenal merupakan kepala desa berprestasi. Kader PDI-P ini, dalam wawancara dengan wartawan usai penyerahan formulir pendaftaran, berujar ingin meluaskan pengalamannya yang sukses membangun desa ke level membangun kabupaten. Di bawah kepemimpinannya, kini Desa Serang merupakan salah satu dari 50 Desa Wisata nasional. Setelah Eko tidak mengembalikan formulir, Handoko menjadi satu-satunya kepala desa yang melamar tiket keikutsertaan pada Pilkada Kabupaten Blitar melalui PDI-P.