Sabtu, 23 November 2024 | 08:55 WIB
29.7 C
Blitar
-- advertisement --spot_img

Ratusan Ribu Meter Kubik Sedimen Dikuras dari Bendungan Wlingi dan Lodoyo dalam 5 Hari “Flushing”

TALUN, BlitarRaya.com — Perum Jasa Tirta 1 melakukan flushing atau penggelontoran Bendungan Wlingi Raya (Jegu) dan Bendung Lodoyo (Serut), Senin (20 Mei 2024), sebagai kegiatan rutin mengurangi beban timbunan (sedimen) yang menumpuk terutama selama musim hujan.

Kepala Divisi Jasa ASA I Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho, mengatakan bahwa flushing yang dilakukan hingga Sabtu (25 Mei 2024) itu diharapkan mampu mengurangi timbunan sedimen di waduk bendungan hingga 500.000 meter kubik.

“Proses ini akan berlangsung hingga 25 Mei nanti dan diperkirakan mampu menggelontorkan 350 ribu – 500 ribu meter kubik timbunan sedimentasi di Bendungan Wlingi Raya ini. Sehingga diharapkan akan meningkatkan kembali efektivitas daya tampung bendungan,” ujar Hermawan kepada wartawan di sela proses pembukaan pintu air Bendungan Wlingi.

“Dengan demikian, kapasitas atau daya tampung bendungan akan meningkat kurang lebih ya 350.000 hingga 500.000 meter kubik tadi,” tambahnya.

Hermawan mengatakan bahwa volume sedimen atau endapan yang diharapkan dapat dibersihkan selama flushing dari Bendung Lodoyo jumlahnya kurang lebih sama, yakni antara 350.000 hingga 500.000 meter kubik.

Menurut Hermawan, kapasitas Bendungan Wlingi ketika dibangun puluhan tahun lalu sebenarnya mampu menampung air hingga 25 juta meter kubik.

Namun, lanjutnya, proses sedimentasi terus menerus mengakibatkan pendangkalan sehingga kini kapasitas Bendungan Wlingi tersisa di angka 2,5 juta meter kubik atau tinggal 10 persen dari kapasitas awal.

Dengan melakukan flushing secara reguler, lanjut Hermawan, diharapkan kapasitas bendungan yang tersisa dapat terus terjaga agar beragam fungsi penting bendungan –sebagai pemasok air pertanian dan pengendali banjir– dapat tetap efektif.

Menurut Hermawan, proses ini tidak akan menyurutkan volume air bendungan selama musim kemarau mendatang, karena menurutnya bendungan masih akan dapat stok dari Bendungan Karangkates yang tidak di-flushing.

Tak matikan aliran listrik

Bendungan Wlingi Raya di Desa Jegu, Tumpang, Talun, selain berfungsi sebagai bendungan penampung air, juga berfungsi sebagai dam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Menurut Hermawan, proses flushing bendungan memang menghentikan sementara operasi PLTA Wlingi Raya. Namun, jaringan listrik di  wilayah sekitar bendungan sudah terhubung dengan jaringan listrik PLN Jawa-Bali sehingga flushing dam tidak berefek pada aliran listrik di wilayah Blitar Raya.

Warga dihimbau tak beraktivitas di Sungai Brantas

Saat seluruh pintu air di Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dibuka untuk flushing, kata dia, debit air di sepanjang arah hilir dari kedua bendungan tersebut kini meningkat drastis.

“Aliran air menjadi deras, tak terkendali dan berbahaya. Maka kami berulang kali mengimbau agar warga tidak beraktivitas di sepanjang Sungai Brantas mulai Bendungan Wlingi di Blitar hingga Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk,” tuturnya.

Proses flushing dam pada hari Senin siang tadi dimulai dengan pembukaan pintu air di Bendung Serut, Lodoyo, sekitar pukul 12.00 WIB, dilanjutkan dengan pembukaan 4 pintu air di Bendungan Wlingi Raya pada pukul 13.32, diawali dengan pembunyian sirine alarm emergency. (hyu)

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan