KANIGORO, BlitarRaya.com – Menghadapi Hari Raya Kurban yang akan jatuh 16-17 Juni 2024 tiga pekan lagi, hari ini Rabu (29 Mei 2024), Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Blitar mengadakan pelatihan bimbingan teknis (bimtek) penanganan hewan kurban dan melepas 273 petugas pemantau kesehatan hewan untuk seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Blitar.
Bupati Rini Syarifah hadir dalam acara yang berlangsung di Pendopo Agung Ronggo Hadinegoro, Jalan Semeru, utara Alun-Alun Blitar.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar yang biasa dipanggil Mak Rini itu mengatakan, untuk menyambut Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 17 Juni 2024 nanti, Pemerintah Kabupaten Blitar berupaya memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban agar tetap terjamin kesehatannya.
“Saya berpesan kepada petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban agar bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa hewan yang akan dikurbankan adalah hewan yang sehat, utuh, dan halal untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya pemantauan dan pendampingan yang profesional, efektif, tepat, terukur, professional dan menggunakan pendekatan yang humanis dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui di lapangan.
“Apabila terdapat berbagai kendala di lapangan, tolong diselesaikan dengan cara-cara yang profesional,” tambah Rini Syarifah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin, di lokasi kegiatan menjelaskan, terdapat 273 petugas pemantau kesehatan hewan yang akan disebar ke seluruh 248 desa dan kelurahan di Kabupaten Blitar untuk melakukan pengawasan dan pemantauan hewan kurban selama Hari Raya Idul Adha tahun ini.
“Para petugas itu selain para personel pegawai Dinas sendiri, juga ada dokter hewan mandiri dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, kemudian anggota dari beberapa organisasi veteriner, dan juga sebagian relawan dari masyarakat,” kata Nanang Miftahudin.
Selain pelepasan para petugas pemantau dan pemeriksaan hewan kurban, acara juga diisi dengan bimtek penanganan hewan kurban yang diikuti oleh utusan berbagai ormas keagamaan Islam di Kabupaten Blitar. Ada yang dari NU, Muhammadiyah, Dewan Masjid, dan Forum Pondok Pesantren Kabupaten Blitar.
“Untuk kegiatan bimtek hari ini dilaksanakan secara offline untuk para utusan perwakilan ormas Islam. Sedang bagi masyarakat, nanti akan dilaksanakan secara online lewat Zoom atau YouTube,” tambah Nanang.
Pada 2022, ternak di Kabupaten Blitar mengalami serangan wabah penyakit mulut dan kuku, serta penyakit kulit berbenjol (lumpy skin diseases/LSD) yang hingga kini juga masih belum terselesaikan tuntas. Disnakkan Kabupaten Blitar terus melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit tersebut. Kegiatan ini salah satu upaya itu. (hyu)