Festival Kresnayana di Taman Budaya Surabaya
Festival Kresnayana adalah pertunjukan sendratari yang digelar di Taman Budaya Cak Durasim, Surabaya, pada 18 Mei 2024 malam. Sendratari ini mengusung lakon “Suryaning Jagad” yang mengangkat kisah-kisah Kresna sebagai penerang, pendamai, dan pembawa sifat adil dan bijaksana di dunia.
Kisah ini diangkat dari relief di Candi Penataran, Nglegok. Suasana festival dikemas serba lokal Blitar. Festival ini salah satu kegiatan untuk mengangkat branding Blitar dalam bidang seni dan budaya tradisional.
Acara juga dihadiri sejumlah konsul negara sahabat di Surabaya. Bupati Rini Syarifah hadir menyaksikan pertunjukan ini.
Dalam sambutannya Bupati Rini mengajak seluruh penonton yang hadir meneladani sikap Kresna yang dalam menghadapi tantangan berupa kesombongan, keserakahan, dan ambisi, dengan tetap menjadi pribadi yang bisa membawa kedamaian.
“Semoga kita bisa menjadi pribadi yang rendah hati,” katanya.
Festival Haul Mbah Jugo ke-154 di Desa Jugo Kesamben
Tradisi peringatan haul Mbah Jugo di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, telah menjadi ritual tahunan bagi masyarakat setempat dan telah masuk dalam agenda budaya tahunan Kabupaten Blitar.
Tradisi ini biasanya digelar bersamaan dengan Festival Pesarean Gunung Kawi, Malang. Karena kedua pesarean dari dua mantan prajurit Pangeran Diponegoro ini saling berkaitan.
Tahun ini Festival Haul Mbah Jugo digelar pada 19 Mei 2024. Festival ini berupa penyekaran agung ke pesarean Mbah Jugo, selamatan dan kirab sesaji, dan pementasan wayang kulit. Semua dikemas dalam tradisi Jawa.
Bupati Rini Syarifah hadir dalam rangkaian prosesi tersebut. Dalam kata sambutannya, ia mengajak generasi muda terus peduli dan merawat budaya lokal Kabupaten Blitar.
“Eyang Jugo juga dikenal berjasa mengatasi wabah Kolera pada saat itu, sehingga mendapatkan hadiah tanah seluas 7 hektare dari pemerintah setempat,” jelasnya.