BlitarRaya.com – Pemerintah Kabupaten Blitar memulai pengerjaan pembangunan dua jembatan baru yang berada di wilayah Kabupaten Blitar bagian selatan, yakni di Kecamatan Panggungrejo dan Kecamatan Kademangan.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan, mengatakan pekerjaan pembangunan dua jembatan baru itu telah dimulai menyusul terbitnya surat perintah kerja (SPK) bagi kontraktor pelaksana proyek.
Kedua jembatan baru yang saat ini berada tahap awal pengerjaan itu, yang pertama adalah jembatan di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan, dengan bentang sepanjang 20 meter dan lebar 7 meter.
“Pembangunan jembatan baru yang sangat dibutuhkan masyarakat sekitar ini dibiayai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Blitar dengan pagu anggaran Rp 4,6 miliar,” ujar Hamdan, Kamis (30 Mei 2024).
Menurutnya, kontraktor pelaksana pembangunan jembatan sudah memulai tahap awal pembangunan jembatan sejak beberapa waktu lalu dengan kegiatan pengukuran dan pengiriman material.
Hamdan mengatakan bahwa jembatan baru itu kelak akan memudahkan akses warga antara Desa Plumpungrejo serta Jatisari dan Dusun Precet, Kelurahan Kademangan, yang merupakan sentra produksi gerabah.
“Selama ini jalan dari Plumpungrejo dan Jatisari menuju Dusun Precet dihubungkan dengan sabo dam pengendali sedimen yang sempit dan rawan kecelakaan,” terangnya.
Jembatan baru kedua yang telah dimulai pengerjaan tahap awalnya, kata Hamdan, berada di jalur alternatif lingkar Kecamatan Panggungrejo yang menghubungkan Dusun Panggungrejo dan Dusun Kaligambang di Desa Panggungrejo.
“Ini jembatan baru dengan bentang sepanjang 9 meter dan lebar 7 meter dengan pagu anggaran Rp 4 miliar,” ujar Hamdan.
Menurutnya, jembatan baru di Panggungrejo itu diharapkan meningkatkan interkonektivitas di wilayah Kecamatan Panggungrejo.
“Dengan jembatan ini, warga tidak harus memutar terlalu jauh ketika ada hambatan di jalur utama,” tuturnya.
Rehabilitasi total 2 jembatan
Selain pembangunan dua jembatan baru di wilayah Kabupaten Blitar bagian selatan, ujarnya, saat ini juga telah dimulai pekerjaan rehabilitasi total dua jembatan lainnya, yakni Jembatan Jetis Butun dan Jembatan Slorok.
“Dua jembatan ini direhab total. Artinya diganti dengan konstruksi baru karena kondisi eksisting jembatan sudah rusak parah dan membahayakan pengguna,” tuturnya.
Rehabilitasi Jembatan Jetis Butun, kata Hamdan, berupa penggantian konstruksi baru jembatan dengan panjang 5,13 meter dan lebar 9 meter dengan pagu anggaran senilai Rp 3 miliar.
Jembatan Jetis Butun, terangnya, berada di jalur penghubung antara Desa Tambakan di Kecamatan Gandusari dan Kelurahan Babadan di Kecamatan Wlingi.
Rehabilitasi total, lanjutnya, juga telah mulai dikerjakan di Jembatan Slorok dengan bentang 4,8 meter dan lebar 9,2 meter senilai Rp 1,5 miliar.
“Jembatan Slorok berada di jalur sirip jalan nasional menuju Desa Slorok, Desa Sidodadi, dan Pasar Kutukan di Kecamatan Garum,” terangnya.
Dengan demikian, kata Hamdan, total nilai pembangunan 4 jembatan yang tengah berlangsung itu mencapai sekitar Rp 13,1 miliar.
Hamdan menambahkan bahwa masih ada tiga lagi pekerjaan rehabilitasi jembatan namun saat ini masih dalam proses lelang kontraktor pelaksana.
Ketiga proyek rehabilitasi jembatan senilai total Rp 1,4 miliar itu adalah Jembatan Dayu – Nglegok, Jembatan Bacem – Kalitengah, dan Jembatan Ngadirenggo – Tegalasri. (asp)