KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Festival budaya tahunan Bulan Bung Karno 2024 membawa berkah bagi industri perhotelan dan pariwisata di Kota Blitar.
Reza Hasjim, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Blitar, mengatakan semua kamar hotel di Blitar penuh, termasuk di penginapan-penginapan kecil.
Hal itu, kata Reza, terjadi terutama sejak 6 Juni 2024 lalu, ketika ada momen peringatan hari lahir Bung Karno ke-123 di Istana Gebang hingga akhir bulan nanti.
“Apalagi kan besok ada penutupan BBGRM (Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat) dan Festival Blitar Djadoel. Penjabat (Pj) Gubernur, Bapak Adhy Karyono, direncanakan akan rawuh. Tadi dari protokol sudah meminta penambahan kamar untuk rombongan,” ujarnya, Senin (10 Juni 2024).
Menurut Reza, banyak tamu dan wisatawan yang datang dari luar kota ke Blitar selama Bulan Bung Karno. Di antaranya tamu dari keluarga Bung Karno yang nyekar ke Makam Bung Karno dan menghadiri berbagai event peringatan hari lahir dan hari meninggalnya Bung Karno.
Selain itu, ada banyak tamu dari dinas dan pemerintahan untuk menghadiri berbagai event yang digelar Pemerintah Kota Blitar, seperti pameran pembangunan dan berbagai festival.
“Ada yang dari Papua, dari Sumatera, Bali, Jawa Tengah, Jakarta, dan Jawa Barat. Sebagian tamu sampai ada yang harus kami inapkan di Tulungagung karena di sini penuh,” ungkapnya.
Saat ini, kata Reza, ada sekitar 44 hotel dan penginapan di Kota Blitar dengan sekitar 532 kamar. Jumlah akomodasi yang masih relatif sedikit itu membuat akomodasi segera terisi penuh.
“Puncak keterisian biasanya nanti pada tanggal 20 Juni dan 21 Juni, ketika peringatan Haul Bung Karno,” ujar lelaki yang juga manajer kelompok hotel dan penginapan Patria Hotel tersebut.
Pada tanggal tanggal 20-21 Juni 2024 akan banyak peziarah datang ke Makam Bung Karno. Saat itu, Makam Bung Karno akan dibuka untuk umum 24 jam, dengan sejumlah acara dan doa bersama digelar sekitar kompleks makam. Sejumlah keluarga besar Bung Karno biasanya juga akan datang berziarah.
“Ada yang menginap di Hotel Tugu, ada yang di Santika, ada yang Hotel Family. Sebagian ada yang langsung pulang, karena sekarang ada Bandara Dhoho Kediri yang sudah beroperasi. Semakin mudah orang datang ke Blitar untuk mengunjungi Makam Bung Karno,” ujar Reza.
Diakui Reza, akupasi hotel di Kota Blitar masih belum pulih sepenuhnya dibanding sebelum pandemi. Saat ini, rata-rata okupasi 20-30 persen pada hari biasa, namun akan naik cukup signifikan, sekitar 70 persen, saat digelar Bulan Bung Karno di bulan Juni.
“Tadi ini barusan ada rombongan para pendeta dari Bali, jumlahnya cukup signifikan. Hampir 100 orang. Mereka memesan kamar jelang acara Haul nanti,” tambah Reza.
Peningkatan jumlah okupasi hotel ini, menurut Reza, tidak hanya dinikmati hotel-hotel besar, tapi juga penginapan-penginapan kecil dan guest house di Kota Blitar. (hyu)