BlitarRaya.com – Seluruh jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan dalam 553 kelompok terbang (kloter) dilaporkan telah tiba di Arab Saudi setelah kloter SUB 106 Embarkasi Surabaya mendarat di Bandara Jeddah pada Selasa (11 Juni 2024).
“Kedatangan SUB 106 menandai berakhirnya pelayanan kedatangan gelombang 2 di Bandara Jeddah,” kata Kepala Daerah Kerja Bandara, Abdillah, kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Jeddah.
Abdillah mengatakan, kloter terakhir tersebut beranggotakan 333 orang. Sebelumnya, pada hari yang sama, dua kloter telah mendarat di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, yakni kloter SUB 104 dan SUB 105, yang masing-masing beranggotakan 371 jemaah.
Mendaratnya tiga kloter tersebut membuat jumlah jemaah haji yang datang menjadi 213.275 orang. “Dengan demikian, seluruh jamaah Indonesia sudah masuk ke Arab Saudi,” ujarnya.
Abdillah bersyukur tidak ada kendala berat dalam pemberangkatan mereka. Ia mengakui memang sempat ada masalah keimigrasian tanpa menyebut secara spesifik masalah yang dimaksud. Tapi, berkat kerja sama dengan KJRI, semua kendala tersebut teratasi.
“Alhamdulillah sudah bisa teratasi dengan baik, termasuk kendala terkait barang bawaan jemaah, sehingga tidak ada barang jemaah yang disita pada saat pemeriksaan,” ungkapnya.
Kini, lanjut Abdillah, setelah semua kloter tiba di Arab Saudi, petugas Daker Bandara akan segera berangkat ke Makkah. Mereka akan fokus menyiapkan layanan jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jemaah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H atau pada hari Sabtu, 15 Juni 2024, mengingat Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada hari Jumat (7 Juni 2024) sehingga Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H akan bertepatan dengan hari Minggu (16 Juni 2024).
Penetapan ini berbeda dengan pengumuman pemerintah Indonesia yang menetapkan 1 Dzulhijjah tahun 1445 H jatuh pada hari Sabtu 8 Juni 2024 dan Idul Adha 10 Dzulhijjah tahun 1445 H bertepatan dengan hari Senin 17 Juni 2024.
Kuota Terbanyak dalam 8 Tahun Terakhir
Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie mengatakan, kuota haji Indonesia sebanyak 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
“Jumlah 213.320 (jemaah haji reguler) adalah kuota terbanyak dalam sejarah haji Indonesia,” ujarnya.
Jumlah tersebut berkurang menjadi 213.275 karena 45 calon jemaah batal berangkat meski visa mereka sudah terbit.
“Mereka akhirnya batal berangkat karena beragam alasan. Sementara proses pemvisaan sudah ditutup sehingga sudah tidak dimungkinkan lagi dilakukan penggantian,” ungkap Anna sebagaimana dilansir situs resmi Kemenag.
Berdasarkan data Kemenag, kuota haji reguler untuk Indonesia dalam 8 tahun terakhir adalah 155.200 (tahun 2015), 155.200 (tahun 2016), 204.000 (tahun 2017), 204.000 (tahun 2018), 214.000 (tahun 2019), 92.825 (tahun 2020)210. 680 (tahun 2023), dan 213.320 (tahun 2024). (mr)
- Simak di sini: Liputan Khusus Haji 2024