Rabu, 30 Oktober 2024 | 10:24 WIB
30.5 C
Blitar

Desa Kemirigede, Desa Teladan di Kaki Gunung Kawi dengan Segudang Prestasi

KESAMBEN, BlitarRaya.com – Mewakili Kabupaten Blitar dalam ajang Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK tingkat Jawa Timur 2024, Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, punya banyak prestasi yang sudah ditoreh. 

BlitarRaya.com mencoba melihat langsung denyut napas kehidupan desa ini, Jumat (14 Juni 2024).

“Kami pernah juara 2 dalam lomba desa di kabupaten, sehingga diikutkan ke provinsi. Di provinsi masuk 6 besar, sehingga diundang presentasi di Surabaya. Ternyata masuk 3 besar. Nah, kemarin itu datang  tim penilai tingkat provinsi yang turun langsung ke Kemirigede untuk menentukan juaranya,” ujar Hari Purnawan, Kepala Desa Kemirigede, ketika dijumpai di kantornya.  

Pada Jumat (6 Juni 2024) pekan lalu, tim penilai lomba desa tingkat Jatim yang terdiri dari 55 orang berkunjung ke Desa Kemirigede.

Menurut Hari, ada 3 aspek yang menjadi fokus perhatian tim penilai lomba desa, yaitu pemerintahan desa, kewilayahan, dan kemasyarakatan. “Total ada 28 titik di Kemirigede yang dikunjungi selama tim di sini,” ujar pria yang menjabat kepala desa sejak 2007. 

Dari aspek pemerintahan desa, cerita Hari, salah satu yang ditinjau adalah adanya Pusat Layanan Masyarakat Desa dengan hotline telepon/WA yang aktif 24/7 atau 24 jam dalam sepekan dan juga ada aplikasi online Simpel Desa.

Menempati salah satu ruang di Kantor Desa Kemirigede, Pusat Layanan Masyarakat ini selalu buka di jam kerja, dan bisa diakses via online 24 jam penuh. 

Desa Kemirigede, Desa Teladan di Kaki Gunung Kawi dengan Segudang Prestasi
Hari Purnawan, Kepala Desa Kemirigede berpose di depan Pusat Layanan Masyarakat Desa Kemirigede, Jumat (14 Juni 2024). | Foto: BlitarRaya.com/Wahyuana

“Masyarakat yang ingin berurusan dengan layanan desa, seperti mencari surat-surat, sudah tidak perlu datang ke kantor desa. Cukup menghubungi via WA atau melalui aplikasi Simpel Desa. Kami akan menyiapkan cepat sesuai yang diminta, dan mereka datang tinggal mengambil berkasnya,” ujar Hari. 

Layanan ini, menurut Hari, sangat membantu masyarakat, karena mereka tidak perlu ribet mengurus sesuatu, atau harus antri menunggu di kantor desa. Dan, semua layanan gratis.

Seperti umumnya masyarakat di Kabupaten Blitar, mayoritas penduduk di Desa Kemirigede berprofesi sebagai petani dan peternak. Dan dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit, saat ini dihuni sekira 1.800 jiwa, atau sekitar 500 kepala keluarga.

Desa Kemirigede, Desa Teladan di Kaki Gunung Kawi dengan Segudang Prestasi
Pemandangan berbukit di Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Jumat (14 Juni 2024). | Foto: BlitarRaya.com/Wahyuana

Desa ini terbagi ke dalam 14 RT, 3 RW, dan 2 dusun yaitu Dusun Kemirigede dan Dusun Sumbersari. Hampir semua keluarga di Desa Kemirigede bisa dibilang hidup berkecukupan. Kini, sudah tidak ada keluarga miskin di desa ini. 

Menempati luas wilayah 350 hektar, Desa ini menghasilkan komoditas unggulan seperti padi, kopi, cengkeh, kelapa, kayu, dan hewan ternak. Salah satu ternak unggulan desa adalah kambing Ettawa. Dan, sejak beberapa tahun terakhir, juga ada pusat kerajinan batik, kerajinan bambu, dan pertokoan UMKM. 

Desa Kemirigede juga mempunyai destinasi wisata yang cukup populer di wilayah Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Doko, yaitu Embung Gogoniti, Wisata Hutan Pinus Gogoniti, Kampung Gogoniti, dan Lembah Gogoniti Farm.

Desa Kemirigede, Desa Teladan di Kaki Gunung Kawi dengan Segudang Prestasi
Taman Wisata Hutan Pinus Gogoniti, Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben. Sudah dilengkapi penginapan dan pusat kuliner. | Foto: BlitarRaya.com/Wahyuana

Wisata Hutan Pinus Gogoniti yang paling favorit, setiap bulan dikunjungi lebih 2.000 pengunjung. Gogoniti adalah nama sebuah perbukitan yang penuh pohon pinus dan kemudian diubah menjadi obyek wisata alam.

“Dulu waktu pertama saya menjabat status desa masih Desa Tertinggal. Sejak 2012 menjadi Desa Berkembang. Kemudian menjadi Desa Maju 2017. Dan kini sudah mendapatkan status dari Kabupaten Blitar sebagai Desa Mandiri sejak 2022,” ujar Hari, bapak 2 anak yang telah menempati posisi-nya ini sejak usia 31 tahun dan kini ia 50 tahun. Hari menjabat sebagai kepala Desa Kemirigede tiga periode 2007-2013, 2013-2019, dan sekarang 2019-2027. 

Pro-Iklim

Mengadopsi  konsep pembangunan ala-ala think globally, act locally, sejak 2017 Desa Kemirigede telah mempunyai berbagai program desa dalam bidang konservasi alam, lingkungan hidup, program anti-perubahan iklim, dan perlindungan keanekaragaman hayati. Melalui Peraturan Desa (Perdes) Desa Kemirigede, desa ini melarang semua warganya maupun pendatang untuk menembak, meracun, menyetrum, dan menangkap satwa liar. 

Desa Kemirigede, Desa Teladan di Kaki Gunung Kawi dengan Segudang Prestasi
Papan peringatan dilarang menembak, menyetrum, meracun, dan menangkap satwa liar di Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben. | Foto: BlitarRaya.com/Wahyuana

“Selain itu, setiap calon pengantin. Juga kami wajibkan untuk melakukan upaya konservasi seperti menanam pohon, melepas burung, atau melepas bibit ikan ke alam liar di sekitar desa. Semua sudah kami perdes-kan.  Dan ternyata semua warga mendukung,” ujar Hari Purnawan. 

Kebijakan ini sudah didapat, menurutnya, yakni jumlah burung dan keanerakaragaman burung di Desa Kemirigede terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah tanaman, terutama buah-buahan juga semakin meningkat. Ikan liar di sungai kini terlindungi. 

“Efeknya sudah terasa, topografi desa kami banyak bukit, sehingga rawan longsor. Kini, dengan semakin hijau bukit-bukit dan persawahan, semakin jarang terjadi longsor,” ujarnya.

Salah satu yang paling dirasakan secara ekologis, menurut Hari, pada saat banyak pohon sengon di sekitar Kecamatan Kesamben terserang wabah Ulat Sengon (Pteroma plagiophleps), tanaman sengon di Desa Kemirigede aman. Karena Ulat Sengon dimakan burung-burung liar, Kemirigede terbebas dari wabah. 

Juga saat banyak pohon kelapa di Kabupaten Blitar terserang wabah wawung atau Kwawung (Pseudoteraptus wayi), di Desa Kemirigede pohon-pohon kelapa tetap hijau melambai, bebas dari serangan hama yang sangat merusak itu.

Di bidang lingkungan pun, desa ini menerapkan Bank Sampah. Tersedia 5 Bank Sampah di seluruh desa. Untuk semua kreativitasnya di bidang lingkungan hidup itu, Desa Kemirigede sudah pernah diganjar dua kali penghargaan pada 2021 dan 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai Desa Pro Iklim. “Hadiahnya uang Rp 15 juta,” ujar Hari.

BUMDes Terbaik

Tidak hanya punya kearifan lokal merawat alam, Desa Kemirigede juga pandai berbisnis. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), BUMDes Sejahtera milik Pemerintah Desa Kemirigede, juga sudah pernah menyabet gelar sebagai juara 2 lomba BUMDes Terbaik se-Jawa Timur tahun 2022 lalu. 

“Setiap tahun BUMDes sudah mampu menyetorkan uang hasil usaha ke PAD Desa. Jumlahnya tidak tentu, kadang Rp 50 juta, kadang Rp 35 juta,” ujarnya. Pengelolaan destinasi wisata yang berbayar, menjadi sumber penerimaan pendapatan utama BUMDes Sejahtera. 

Taman Wisata Hutan Pinus Gogoniti menjadi aset paling diandalkan. Untuk masuk ke tempat wisata ini pengunjung dikenai tiket Rp 5.000 dan telah tersedia homestay dan wisata kuliner.

Zero Criminal

Dari aspek keamanan dan ketertiban, kata Hari Purnawan, salah satu prestasi menonjol dari Desa Kemirigede adalah zero criminal

Hari menyebut tidak pernah ada kasus atau tindakan kriminal di desa ini sejak puluhan tahun lalu. Klaim itu diperkuat dengan surat keterangan dari Polsek setempat. (hyu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan