KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Dua remaja perempuan di Kabupaten Blitar terdeteksi terpapar penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Raja Singa atau sifilis dalam monitoring penyakit menular selama kurun waktu 4 bulan pertama 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Anggit Ditya Putranto mengatakan, dua perempuan berusia antara 18-19 tahun itu merupakan bagian dari 11 orang penderita sifilis berdasarkan pemantauan selama Januari hingga April 2024.
“Satu dari dua remaja perempuan itu sedang hamil. Terpantau saat melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan setempat,” ujar Anggit saat dikonfirmasi BlitarRaya.com melalui sambungan telepon, Kamis (27 Juni 2024).
“Sisanya, yang 9 orang, masuk kelompok dewasa di atas usia 19 tahun,” tambahnya.
Menurut Anggit, penularan sifilis berlangsung melalui hubungan seksual di mana salah satu pasangan sudah lebih dulu terjangkit sifilis.
Terpantaunya 11 orang yang terpapar sifilis, lanjutnya, berasal dari data PMS & HIV AIDS Kabupaten Blitar yang diinput dari sejumlah kegiatan pemantauan termasuk kegiatan “triple eliminasi” bagi ibu hamil terkait HIV-AIDS, IMS, dan Hepatitis.
Anggit mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah terdapat kenaikan angka sifilis atau tidak karena kesimpulan itu baru dapat dilakukan setelah data sepanjang 2024 masuk.
Angka paparan sifilis dari data yang sama sepanjang 2023, ujarnya, tercatat sebanyak 92 kasus yang berasal dari 23.019 pengetesan.
Anggit menambahkan bahwa pada dasarnya penyakit sifilis yang disebabkan infeksi bakteri itu tidak sulit disembuhkan asalkan pasien meminum antibiotik dosis tertentu dengan disiplin.
54 HIV positif
Data PMS & HIV AIDS 2024 hingga April itu, kata Anggit, didapat dari hasil pengetesan sebanyak 5.510 orang.
Selain mendeteksi 11 orang terpapar sifilis, lanjutnya, pengetesan juga mendapati 54 warga Kabupaten Blitar terjangkit HIV AIDS.
“Kalau dari sisi gender, 76 persen penderita HIV-AIDS adalah laki-laki,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Anggit, dari 54 penderita HIV-AIDS tersebut terdapat 5 orang ibu hamil.
Sementara itu, terangnya, angka HIV-AIDS di sepanjang 2023 yang berasal dari 23.019 pengetesan adalah sebanyak 199 kasus. (asp)