SANANWETAN, BlitarRaya.com – Jemaah haji Kabupaten Blitar tahun ini mendapatkan 2 jadwal beribadah ke Raudhah, tempat istimewa di masjid Nabawi yang disebut sebagai ‘taman surga’.
Pejabat Fungsional Umum Pelayanan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar Khayatul Mahki mengatakan, akses keluar masuk Raudhah tahun ini dibatasi.
“Jika tahun-tahun sebelumnya jemaah bebas keluar masuk ke Raudhah, tahun ini jemaah wajib mendaftar dulu melalui aplikasi Nusuk dengan memasukkan nomor visa dan paspor,” ujar Mahki kepada BlitarRaya.com, Kamis (4 Juni 2024).
Kabar baiknya, semua haji dari Kabupaten Blitar didaftarkan secara kolektif oleh maktab, sehingga tidak perlu mendaftar sendiri-sendiri.
“Semua sudah didaftarkan, dan jemaah haji Kabupaten Blitar mendapatkan jadwal, insyaallah dua kali. Tadi saya sudah konfirmasi dengan ketua kloter di sana, yang pertama pada tanggal 4 Juli 2024, pagi untuk kloter 68 dan sore untuk kloter 69. Sedangkan jadwal kedua, saya belum dapat tanggalnya, masih menunggu kabar,” ungkap Mahki.
Tempat Mustajab, Taman Surga
Beribadah di Raudhah – yang terletak antara makam Nabi Muhammad Saw. dan mimbar masjid Nabawi, Madinah – merupakan dambaan seluruh jemaah haji.
“Jemaah sangat ingin beribadah di Raudhah karena itu tempat mustajab (doa dikabulkan),” kata Mahki.
Rasulullah, lanjut Mahki, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bersabda: “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.”
Rumah yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah makam Nabi Muhammad Saw. saat ini. “Itulah sebabnya Raudhah sering disebut sebagai taman surga,” ujar Mahki.
Mahki menambahkan, lokasi berukuran 22×15 meter tersebut memiliki nilai historis yang tinggi. “Dulu, di tempat itu, Rasulullah beribadah, memimpin shalat, dan menerima wahyu. Para sahabat Nabi juga beribadah di sana,” tuturnya.
Selain beribadah di Raudhah, jemaah haji Kabupaten Blitar juga melakukan Arbain atau menjalankan shalat wajib secara berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu secara berturut-turut.
“Jemaah melakukan Arbain untuk mendapatkan pahala berlebih dan meningkatkan derajat hajinya,” jelas Mahki. (mr)