SANANWETAN, BlitarRaya.com – Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Blitar Yogi Rosdianta mengungkap usulan penyediaan kendaraan shuttle yang berfungsi untuk memudahkan peziarah dan wisatawan Makam Bung Karno (MBK) berkunjung ke destinasi wisata lain.
Hal itu disampaikan Yogi saat memberikan sambutan pada pelantikan kepengurusan baru BPC HIPMI Kota Blitar periode 2024-2027 di bawah kepemimpinannya di Gedung Paripurna DPRD Kota Blitar, Minggu (21 Juli 2024).
“Kami punya konsep Lingkar Emas pariwisata Blitar. Yaitu 1,5 jt pengunjung (per tahun) yang datang ke MBK di buatkan paket wisata melalui kendaraan-kendaraan shuttle yang ngepos di MBK tapi di arahkan ke destinasi lain,” ungkap Yogi.
Menurut Yogi, penyediaan kendaraan antar jemput itu bertujuan untuk memudahkan wisatawan Makam Bung Karno untuk berkunjung ke destinasi-destinasi wisata lainnya yang ada di Kota Blitar.
Yogi menyebutkan sejumlah destinasi wisata seperti kampung batok, kampung jaranan, kampung batik, fish garden, wisata edukasi tahu, dan Lainnya.
“Sayang sekali jika kita tidak mendistribusikan pengunjung tersebut ke destinasi-destinasi wisata lainnya.
Dengan cara itu, ujarnya, diharapkan tingginya kunjungan wisatawan dan peziarah Makam Bung Karno akan memberikan manfaat ekonomi yang optimal dan luas karena mereka akan membelanjakan lebih banyak uang di Kota Blitar.
Menurut Yogi, usulan itu sudah pernah disampaikan pengurus HIPMI Kota Blitar kepada Wali Kota dan beberapa kepala.
HIPMI, ujarnya, meyakini bahwa tingkat kunjungan ke Makam Bung Karno dalam 3 tahun terakhir meningkat melebihi 1,5 juta per tahun.
Desentralisasi ekonomi
Pada kesempatan itu, Yogi menuturkan bahwa HIPMI adalah motor untuk memberikan dorongan terbukanya peluang usaha, penciptaan pasar baru, serta merupakan rumah bagi kaum muda belaar dan beraksi nyata dalam bidang usaha.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi itu, lanjutnya, HIPMI Kota Blitar berkolaborasi dengan Pemerintah Kota, DPRD, OPD, instansi, lembaga dan lembaga lintas sektor lainnya dengan tujuan akhir berupa desentralisasi ekonomi.
“Kami mengajak para anggota dan stakeholder untuk lain percaya diri melakukan disentralisasi karena Kota Blitar adalah kota kecil dengan pengusaha-pengusaha berkompeten, produk-produk berkualitas, dan iklim investasi positif,” tandasnya.
Di sisi lain, Yogi mengatakan bahwa HIPMI Kota Blitar memiliki potensi kiprah yang besar karena lebih dari 33 persen atau sekitar 47.000 jiwa dari total populasi Kota Blitar sebanyak 141.000 jiwa adalah warga berusia 20 hingga 40 tahun.
“Artinya. Jika Bung Karno berkata ‘beri aku 10 pemuda untuk mengguncangkan dunia’, saat ini Kota Blitar punya sekitar 47.000 pemuda,” tuturnya.
HIPMI Kota Blitar, kata Yogi, sejauh ini telah menjadi wadah bagi pengusaha muda lintas bidang, mulai dari bidang kontruksi, barang dan jasa, bahkan 18 sub sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fashion, kerajinan, seni pertunjukan, desain, seni rupa, dan lainnya.
Upacara pelantikan pengurus BPC HIPMI Kota Blitar itu dihadiri oleh Ketua BPD HIPMI Jawa Timur Rois Sunandar Maming, Wali Kota Blitar Santoso, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim, dan lain sebagainya. (asp)
