KANIGORO, BlitarRaya.com – Mantan Bupati Blitar, Rijanto, menyatakan siap bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar 2024 dengan berbekal 4 modal yang kuat.
“Saya punya modal kekuatan ikhlas, ibadah. Yang kedua, semangat. Yang ketiga, pengalaman. Yang keempat, komunikasi yang baik dengan semua elemen masyarakat,” ujarnya kepada para jurnalis di Kantor DPC Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Blitar, di Sawentar, Kanigoro, Kamis (1 Agustus 2024).
Dengan empat modal tersebut, Rijanto optimistis bisa menghadapi Pilkada kali ini dengan lebih siap dan matang. “Saya siap dan berharap dapat kembali bersama masyarakat untuk menata dan membangun Kabupaten Blitar menjadi lebih baik,” ucapnya.
Rijanto juga optimistis sebagian besar masyarakat masih mendukungnya untuk kembali memimpin Kabupaten Blitar. “Saya melihat masyarakat sebagian besar masih mendukung,” ungkapnya.
Rijanto, yang saat ini merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, pernah menduduki kursi Bupati Blitar periode 2014-2019. Pada Pilkada Kabupaten Blitar 2019, Rijanto maju lagi sebagai petahana dari PDIP berpasangan dengan Marhaenis Urip Widodo. Namun ia dikalahkan Rini Syarifah (bupati Blitar saat ini) berpasangan dengan Rahmat Santoso yang diusung koalisi PKB, PKS, dan PAN.
Rijanto akan maju lagi sebagai calon bupati pada Pilkada Kabupaten Blitar 2024 dengan Beky Hendriansyah sebagai calon wakilnya. Pasangan ini diusung oleh koalisi PDI-P dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Rijanto mengakui belum ada kepastian apakah dirinya nanti benar-benar akan maju bersama Beky atau tidak karena hingga kini rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan belum terbit.
“Rekom belum keluar. Tapi kalau diundang ke DPD sudah berkali-kali,” tuturnya.
Karena itu, Rijanto sangat yakin rekomendasi tersebut hanya soal waktu. “Tinggal, ini adalah detik-detik menerima rekom. Memang tidak bisa dikatakan pasti, tapi ya (peluangnya ) 99 persen lah,” katanya.
Mengenai alasan PDI-P memilih Beky sebagai calon wakil bupati, Rijanto menyebut bahwa itu diputuskan partai dengan banyak pertimbangan, salah satunya hasil survei internal.
“Untuk koalisi, yang jelas dengan PAN. Tapi tidak menutup pintu untuk partai lain. Kita selama ini menjalin komunikasi dengan semua,” ucap Rijanto.
Rijanto menyebut bahwa PDI-P telah juga telah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain, antara lain Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, dan Nasdem.
“Soal mengerucutnya ke mana, itu nanti. Nggak bisa ujug-ujug,” imbuh Rijanto.
Menurutnya, hal itu butuh waktu karena partai-partai tersebut harus berkonsultasi secara vertikal terlebih dulu (dengan pengurus tingkat provinsi dan pusat). (mr)