KEPANJENKIDUL, Blitarraya.com – Tim asesmen dari Mabes Polri mulai melakukan asesmen Stadion Soepriadi, Kepanjenlor, Kepanjenkidul, menjadi tempat laga kandang Arema FC pada kompetisi sepakbola paling bergengsi BRI Liga 1.
Hari ini, Sabtu (3 Agutus 2024), tim yang diketuai Kombes Pol Sultan Ginting, melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait seperti Panpel Arema FC, PSSI Kota Blitar, dan pengelola stadion di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Blitar.
“Ini juga merupakan tindak lanjut dari asesmen juga yang pernah dilakukan pada 2023. Ini kita tindaklanjuti dengan asesmen juga untuk BRI Liga. Hasil dari asesmen ini akan jadi dasar untuk layak atau tidaknya dilangsungkan pertandingan di Stadion Soepriadi,” ungkap Sultan Ginting.
Di hadapan tim asesmen, tim Panpel Arema FC memaparkan rencana penyelenggara pertandingan di Stadion Soepriadi dan segala persiapan dan pembenahan yang telah dilakukan.
Setelah mendengarkan pemaparan tim Panpel Arema, tim asesmen kemudian melakukan tinjauan lapangan ke Stadion Soepriadi.
“Dari tinjauan singkat, sementara ini kalau saya lihat sudah tampak ada perbaikan-perbaikan yang cukup berarti. Mudah-mudahan nanti terkejar waktunya (untuk perbaikan) hingga jelang pertandingan nanti. Sehingga segala persiapan dan kelengkapannya nanti sudah siap,” jelas Ginting.
Tim asesmen merencanakan akan tiga hari di Blitar untuk melihat persiapan langsung itu.
“Kami ada waktu 3 hari. Asesmen dimulai dengan pengecekan dokumen, mendengarkan pemaparan, dan peninjauan di lapangan. Nanti sebelum penutupan, ada diskusi-diskusi tambahan,” kata Ginting.
Sesuai jadwal yang telah keluar, Arema FC akan menggunakan Stadion Soepriadi sebagai stadion kandang untuk 6 laga putaran pertama musim kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan pertama dijadwalkan akan berlangsung pada Senin, 12 Agutus 2024, dua pekan lagi. Berbagai perbaikan dan pembenahan fasilitas stadion telah dilakukan sejak pekan lalu, untuk persiapan.
Stadion Soepriadi sendiri baru pertama kali ini digunakan sebagai stadion untuk liga utama Indonesia. Namun, telah seringkali digunakan sebagai stadion resmi Liga 2 dan Liga 3. Karena itu, diperlukan perbaikan-perbaikan dan pembenahan sesuai kelayakan sebagai stadion utama. (hyu)
