WLINGI, BlitarRaya.com – Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah, Sabtu (3 Agustus 2024) siang, menghadiri dan membuka Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2024, di Pasar Hewan Terpadu, Wlingi.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memperingati HUT ke-700. “Kegiatan ini untuk menyemarakkan peringatan hari jadi ke-700 Kabupaten Blitar. Semoga bisa menjadi momentum yang baik dan membawa dampak positif bagi pecinta bonsai dan masyarakat umumnya,” ujar Rini Syarifah dalam kata sambutan.
Bupati yang dikenal dengan sapaan akrab Mak Rini itu mengatakan, bonsai merupakan tanaman hias yang eksklusif dan bernilai seni tinggi. Sebab, memerlukan waktu dan teknik khusus untuk menghasilkannya. Karena itu, tidak heran seni bonsai memiliki nilai jual tinggi.
Bonsai, lanjut Mak Rini, juga telah menjadi benda seni primadona yang dikenal sejak lama, dan salah satu jenis komoditas tanaman hias yang nilai jualnya cenderung stabil.
Mak Rini menyebut Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2024 sebagai event untuk silaturahmi sekaligus menampilkan karya terbaik para kolektor bonsai. “Baik kolektor madya, utama, bahkan bintang,” ujarnya.
Lebih 300 karya bonsai dari para kolektor bonsai dari berbagai daerah dipamerkan dalam kontes ini, yang dikoordinasi oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Blitar Raya. Sebut saja, misalnya, karya bonsai jenis Bonsai Serut, Santigi, Sibur, Kimeng, Madiun, Asem, Sancang, Ulmus, Waru, Mustam, Sisir, Sakura, Micro, Legundi, Vicus Ringin, Waru Taiwan, Waru India, Hokyante, Lowa, Anting Putri, Wacang, Blitar, dan Beringin Lokal.
Mak Rini tampak menikmati suasana pameran dan memeriksa semua koleksi yang dipamerkan dengan antusias.
“Semoga melalui kegiatan festival semacam ini, pangsa pasar bonsai bisa lebih luas, sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan dalam membantu menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Blitar,” harapnya.
Turut hadir dalam pembukaan acara ini, para asisten bupati, staf ahli, para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, Camat Wlingi dan Forkopimcam Wlingi, Ketua Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Blitar Raya, serta para kolektor dan penggemar seni bonsai dari berbagai daerah. (adv/hyu)