KEPANJENKIDUL, Blitarraya.com – Tak ingin Tragedi Kanjuruhan terulang, klub sepakbola asal Kota Malang, Arema FC, menempatkan aspek keamanan dan keselamatan menjadi prioritas dalam manajemen pertandingan kompetisi BRI Liga 1 Indonesia di Stadion Soepriadi yang akan bergulir mulai pekan depan.
“Manajemen Arema FC sangat respek pada soal keamanan dan keselamatan. Karena sesuai asesmen, itu menjadi prioritas,” ujar manajer operasional Arema FC, Sudarmaji, di Stadion Soepriadi, Rabu (7 Agustus 2024) siang.
Sudarmaji mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin tragedi Kanjuruhan terjadi lagi. “Karena itu perlu sekali kesadaran publik, kita semua, terutama para suporter, tentang masalah ini,”
Menurut Sudarmaji, salah satu aspek untuk mengatur masalah ini yakni dengan manajemen tiket yang terkontrol.
“Untuk itu, sistem penjualan tiket pada pertandingan nanti berbasis ID. Semua penonton harus mencantumkan KTP,” kata Sudarmaji.
Tribun penonton, lanjut Sudarmaji, juga diberi nomor dan semua penonton harus duduk sesuai tiket dan sesuai nomor kursinya.
Dengan manajemen seperti itu, menurut Sudarmaji, semua penonton akan duduk sesuai tempatnya dan terpantau lewat CCTV.
“Saya sih optimistis penonton Blitar Raya akan menjalankan perilaku-perilaku yang positif.” tuturnya.
Sudarmaji mengatakan akan banyak peraturan yang diadopsi pada pertandingan nanti. Misalnya, penonton tidak boleh merokok, juga tidak boleh membawa botol minuman. Panitia akan menyediakan minuman tanpa penutup.
“Itu akan ada pemeriksaan ketika penonton memasuki stadion,” ungkapnya.
Sudarmaji menyebut segala persiapan dan pembenahan Stadion Soepriadi sudah dilakukan menjelang pertandingan perdana pada Senin, 12 Agustus 2024, pekan depan, antara Arema FC vs Dewa United. Di antaranya penambahan lighting, pemasangan LED perimeter, penomoran tribun, penataan gate, dan penjualan tiket online.
Target 10 Ribu Penonton
Menurut Sudarmaji, untuk tahap pertama pada pertandingan pekan depan jumlah penonton masih akan dibatasi hingga 3.500 penonton saja. Jika situasi kondusif, kuota penonton akan ditingkatkan pada pertandingan kedua.
“Saya sih berharap pada pertandingan ketiga nanti, kuota penonton sudah bisa sampai 10 ribu orang,” ujar Sudarmaji.
Sesuai rencana Arema FC akan menggelar 6 pertandingan kandang di Stadion Soepriadi, Kepanjenlor, Kepanjenkidul, Kota Blitar selama putaran pertama BRI Liga 1 Indonesia antara Agustus hingga Oktober ini.
Selanjutnya, akan dievaluasi lagi, apakah masih akan berkandang di Stadion Soepriadi, atau kembali ke Stadion Kanjuruhan yang saat ini masih diperbaiki dan belum selesai.
Sudarmaji berharap, Stadion Soepriadi dengan penataan-penataan sekarang ini, tetap bisa menjadi stadion yang layak untuk gelaran Liga 1 setelah ditinggalkan oleh Arema FC.
“Saya berharap juga, nantinya Stadion Soepriadi akan menjadi stadion layak Liga 1 setelah ini. Karena masih ada banyak klub-klub Liga 1 yang butuh stadion kandang ketika stadionnya sendiri sedang tidak bisa dipakai,” jelas Sudarmaji. (hyu)