NGLEGOK, BlitarRaya.com – Diduga menjadi korban penganiayaan oleh anak kandungnya sendiri, kakek sepuh berusia 94 tahun bernama inisial AR ditemukan roboh bersimbah darah di lantai rumahnya, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Sabtu (10 Agustus 2024).
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan bahwa tewasnya AR pertama kali diketahui oleh salah satu anak AR, yakni pria bernama inisial M (52 tahun), pada Sabtu (10 Agustus 2024).
“M melihat ayahnya tersungkur di lantai rumah dengan darah di sekitar tubuhnya. Saksi awalnya masih melihat kaki korban bergerak-gerak namun setelah dia membalikkan badan korban, korban menghembuskan nafas terakhirnya,” ujar Samsul melalui keterangan tertulis yang diterima BlitarRaya.com, Minggu (11 Agustua 2024).
Berdasakan keterangan saksi-saksi yang ada, kata Samsul, AR dianiaya oleh anak kandungnya sendiri yang merupakan adik dari M, yakni pria bernama inisial MH (43 tahun) yang diketahui sebagai ODGJ.
Di dekat tubuh korban, lanjutnya, ditemukan cangkul yang diduga digunakan oleh MH untuk menganiaya ayah kandungnya, AR.
Padahal pada pagi harinya sebelum menemukan AR bersimbah darah, kata dia, M datang untuk menenangkan adiknya, MH, yang marah-marah dan mengamuk, diduga karena gangguan kejiwaannya sedang kambuh.
Dan setelah itu M meninggalkan rumah dan kembali siang harinya. Namun, M kaget menemukan ayahnya AR yang berusia 94 tahun itu tertelungkup di teras dalam kondisi meninggal bersimbah darah.
Tak jauh dari korban ditemukan gagang cangkul dan mata cangkul yang masih berlumuran darah.
“Warga kemudian mencari terduga pelaku, MH, dan menemukannya bersembunyi di kandang sapi milik tetangga. Warga menyerahkan MH ke Polsek Nglegok,” terangnya.
Menurut Samsul, korban AR selama ini tinggal serumah bersama tiga orang lainnya termasuk pelaku MH.
“Kasus ini tengah ditangani Satreskrim Polres Blitar Kota,” pungkas Samsul. (asp,hyu)
