JAKARTA, BlitarRaya.com – Jusuf Hamka alias Babah Alun mengaku tahu banyak tentang pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, tapi ia tidak mau bicara banyak soal itu.
“I know too much, but I don’t want to talk too much,” ucap Hamka dalam bahasa Inggris kepada para wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Senin (12 Agustus 2024) siang.
Pebisnis berjuluk ‘bos jalan tol’ itu datang ke kantor tersebut untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari Partai Golkar sebagai dukungan terhadap Airlangga yang telah mengundurkan diri sebelumnya.
Airlangga menandatangani surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10 Agustus 2024), dan memastikannya melalui keterangan video pada Minggu (11 Agustus 2024).
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia itu menyebut pengunduran diri tersebut dilakukan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Tanda tanya
Pengunduran diri Airlangga dari posisi Ketum Golkar mengejutkan banyak pihak, termasuk Hamka. Pasalnya, kata Hamka, Airlangga telah banyak berjasa bagi Partai Golkar.
“Saat dipegang Pak Airlangga, perolehan suara Golkar naiknya 20 persen, dari 85 kursi menjadi 102 kursi,” terangnya.
Ketika didesak wartawan apakah ada yang memaksa Airlangga agar mengundurkan diri, Hamka mengaku tidak tahu. “Nah, itu. Saya belum tahu siapa yang memaksa beliau untuk mundur,” ucapnya.
Namun begitu, Hamka meragukan bahwa pengunduran diri itu atas keinginan pribadi Airlangga. “Kalaupun itu keinginan beliau pribadi, saya juga ragu, kalau ditanya. Tapi apakah ada yang memaksa mundur atau tidak, wallahu a’lam bishawab, cuma Allah yang tahu,” tuturnya.
Hamka menyatakan bahwa dirinya akan membersamai Airlangga Hartarto setelah pengunduran diri itu.
“Pak Airlangga, you’re not alone. I’ll be with you, and I don’t let you walk alone. I will walk with you together,” ujar Hamka.
Hamka juga menyebut dirinya tidak hanya mundur dari Partai Golkar, tapi juga mundur total dari dunia politik praktis, termasuk dari kontestasi di Pilkada Jawa Barat.
“Saya tidak akan mengikuti politik lagi,” tegasnya.
Keputusan itu, menurutnya, didorong oleh keluarga dan guru-guru agamanya. “Semua bilang, ‘kamu mundur dari politik, kamu milik rakyat, dan kamu tidak boleh berafiliasi pada salah satu partai politik’,” tuturnya.
Skenario
Beberapa kader Partai Golkar, sebagaimana ditulis Koran Tempo, ditengarai berupaya menjegal Airlangga dari kursi ketua umum. Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita disebut-sebut sebagai penggerak manuver tersebut.
Selain politisi Golkar, Bahlil dan Agus Gumiwang adalah menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Bahlil sebagai Menteri Investasi, sedangkan Agus Gumiwang sebagai Menteri Perindustrian.
Menurut Tempo, beredar kabar Bahlil akan menggantikan Airlangga melalui Munas Luar Biasa (Munaslub) pada 25 Agustus mendatang.
Namun sebelum itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang yang juga Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, akan menjadi pelaksana tugas (plt) menggantikan Airlangga.
Sebelumnya, pada 4 Maret 2024, Koran Tempo menulis bahwa langkah Bahlil Lahadalia merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar dari Airlangga disebut-sebut atas restu Presiden Jokowi. Jika skenario ini berhasil, Jokowi berpeluang besar menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (mr)