KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Pelatih klub Dewa United FC JJohannes Hendrikus Olde Riekerink mengeluhkan kondisi lapangan sepakbola Stadion Soepriadi Kota Blitar usai kedua kesebelasan bertanding pada Senin (12 Agustus 2024) sore lalu.
Keluhan serupa disampaikan pelatih Arema FC Joel Cornelli pada konferensi pers terpisah yang digelar beberapa puluh menit usai pertandingan yang berakhir dengan kedudukan imbang 0 : 0 itu.
Didampingi gelandang tengah Dewa United FC Alexis Nahuel Messidoro, Riekerink mengatakan bahwa kondisi lapangan Stadion Soepriadi tidak menguntungkan kesebelasan yang dia pimpin saat menghadapi Arema FC sebagai tuan rumah.
“Dan saya perlu katakan, lapangan tidak membantu. Tapi kita harus terima ini. Meskipun, kondisi lapangan tidak menguntungkan kita tadi,” ujar pelatih asal Belanda, Riekerink, melalui penerjemah.
Namun, kondisi lapangan Stadion Soepriadi yang dimaksud, antara lain, rumput yang tidak rata serta tanah yang kurang padat.
Pada kesempatan itu, Alexis mengatakan bahwa target Dewa United FC untuk mendapatkan 3 poin dari pertandingan melawan Arema FC gagal.
“Harapan kami target 3 poin itu akan kami dapatkan nanti saat kita bermain di kandang kami,” ungkapnya.
Sementara itu, pelatih Arema FC Joel Cornelli pada konferensi pers yang digelar setelah konferensi pers dari tim Dewa United FC juga menyampaikan keluhan serupa dan berharap lapangan akan lebih baik pada kesempatan berikutnya.
“Ada masalah sedikit. Lapangan sebaiknya diperbaiki. Sabtu depan pada pertandingan selanjutnya semoga (lapangan) akan lebih baik,” tutur Cornelli.
Selain masalah lapangan, Cornelli juga mengaku pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk berlatih sebelum menghadapi kesebelasan Dewa United FC.
Sementara pada kesempatan yang sama, bek tengah cadangan Arema FC Syaeful Anwar mengungkapkan penyesalan tim karena gagal mempersembahkan gol saat menjamu Dewa United FC.
“Padahal kami berencana memberikan gol sebagai hadiah ulang tahun Aremania. Kami punya beberapa peluang tapi tidak ada yang berbuah menjadi gol. Insyaallah pada pertandingan berikutnya,” ujar Syaeful.
Sejak terjadinya Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya, Arema harus mencari homebase selain lapangan sepakbola Kanjuruhan. Arema harus menjalani musim kompetisi 2023/2024 dengan Stadion Kapten I Wayan Dirta, Gianyar, Bali, sebagai homebase-nya. Bahkan, beberapa pertandingan harus digelar di Lapangan PTIK, Jakarta.
Kini, meskipun melalui negosiasi cukup alot dengan Pemerintah Kota Blitar, Arema FC menjadikan Stadion Soepriadi sebagai homebase selama musim Liga 1 2024/2025 sehingga Arema FC berharap mendapatkan kembali dukungan lebih banyak dari suporternya di lapangan.
Di sisi lain, lapangan sepakbola Stadion Soepriadi, sebenarnya belum memenuhi standar yang diperlukan sebagai arena pertandingan Liga 1 sehingga Arema FC harus melakukan upgrading Stadion Soepriadi. (asp)