Kamis, 21 November 2024 | 17:22 WIB
32.2 C
Blitar

Mengenang Bung Karni

WIB

ADA dua proklamator RI dari Blitar. Yaitu Bung Karno (Sukarno) dan Bung Karni (Sukarni). Semua orang sudah tahu Bung Karno, dan sudah banyak membahasnya. Karena selain Proklamator RI, Sukarno juga Presiden pertama RI. Ia sangat populer.

Sedang Sukarni, belum banyak dibahas. Bahkan namanya belum banyak dikenal. Padahal ia juga tokoh penting. Tanpa Sukarni, eksistensi Indonesia mungkin tidak akan se-Independen  dan se-Keren seperti saat ini.

Sukarni-lah yang membawa elemen revolusioner pada hari-hari Proklamasi 1945. Dia bersama dengan jaringan pemuda dan mahasiswa di Jakarta pada masa itu mendorong kemerdekaan Indonesia harus diperoleh melalui perjuangan revolusioner, bukan semata hadiah dari penjajah Jepang.

Sehingga dari garis perjuangannya itu, hari ini kita mewarisi politik Indonesia yang independen, bebas aktif, dan mandiri sebagai sebuah negara yang berdaulat. Tidak seperti, misalnya, Malaysia yang merdeka atas hadiah kebaikan dari penjajah Kerajaan Inggris.

Sukarni dan kawan-kawan yang mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, setelah Jepang menyerah kalah dalam Perang Dunia II pada 14 Agustus 1945. Sukarni dan kawan-kawan pula yang mengambil inisiatif, hingga sampai menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Sukarni pula yang memberi solusi dalam rapat penyusunan naskah Proklamasi 45 di lantai 1 rumah Laksamana Maeda, malam 16 Agustus 1945, agar naskah itu cukup ditandatangani oleh Sukarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Sukarni pula yang memberi elemen revolusi paska proklamasi 17 Agustus 1945. Sehari setelah Proklamasi, bersama Chaerul Saleh dan para pemuda lain, ia membentuk laskar untuk merebut tangsi-tangsi militer dari Jepang. Salah satunya kini menjadi Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, yang dulu merupakan markas Jepang.

Di antara banyak tokoh founding fathers Negara Indonesia, hanya Bung Karno dan Bung Karni yang bisa kita katakan sebagai pemimpin bangsa yang paripurna. Keduanya adalah pemimpin yang berpartisipasi langsung dalam berdirinya Negara Indonesia, dari detik-detik Proklamasi 45 hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak Proklamasi RI, hingga pembebasan Papua dari kolonialisme Belanda.

Bung Karni juga dikenal sebagai proklamator yang unik sebagai pribadi. Saat para tokoh proklamator kemudian mengisi pos-pos jabatan penting dalam kabinet pertama RI, Bung Karni memilih menjadi orang biasa saja.

Kini, kita menjumpai makam Bung Karno di Bendogerit, Sananwetan, menjadi monumen penting Bangsa. Lantas, dimana makam Bung Karni, pemuda putra pedagang pasar templek dari Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum ini?

Makam Bung Karni ada di kompleks Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan. Karena saat beliau meninggal 1971, sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung, jasad beliau langsung dimakamkan di TMP Kalibata.

Kita, perlu berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, yang pada tahun 2014, mengeluarkan Surat Keputusan Presiden yang menetapkan Bung Karni sebagai Pahlawan Nasional. Pengakuan negara yang diberikan 69 tahun setelah Proklamasi 45 yang dia ikut pelopori, dan 43 tahun setelah Bung Karni meninggal.

Hari ini, di hari HUT RI ke-79, Sabtu, 17 Agustus 2024, kita mengenang Bung Karni dengan penuh hormat, rasa suka cita, dan rasa terima kasih. *

Tentang Penulis:

  • Wahyuana adalah anggota Dewan Redaksi BlitarRaya.com

Jangan Lewatkan

Populer