KANIGORO, BlitarRaya.com – Bupati Blitar Rini Syarifah alias Mak Rini telah mengambil langkah strategis dalam rangka menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) dengan melakukan pendataan aktivitas penambangan galian C yang ada di wilayah Kabupaten Blitar.
Hal itu disampaikan Mak Rini di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, Kanigoro, Selasa (20 Agustus 2024), sebagai jawaban atas sesi Pandangan Umum Fraksi pada rangkaian Rapat Paripurna Ranperda Perubahan APBD 2024 yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito didampingi Wakil Ketua M Rifai, Mujib, dan Susi Narulita. Rapat juga dihadiri Sekretaris Daerah Izul Marom dan kepala OPD serta unsur Forpimda.
Menurut Mak Rini, upaya untuk menaikkan PAD dari aktivitas penambangan galian C diawali dengan koordinasi antar institusi guna menyamakan persepsi terkait penyikapan terhadap salah satu potensi sumber PAD tersebut.
“Sedangkan langkah strategis yaitu dengan melakukan pendataan terhadap penambang yang ada di wilayah Kabupaten Blitar,” ujar Mak Rini.
Mak Rini tidak mengungkap hasil dari langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Kabupaten Blitar tersebut dalam upaya menaikkan PAD dari aktivitas penambangan Galian C termasuk terutama penambangan pasir.
Terhadap perlunya mengoptimalkan peran organisasi-organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di sektor penghasil PAD, Bupati perempuan pertama Blitar itu menyebut pihaknya telah melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi bersama seluruh perangkat daerah penghasil PAD.
“Intensifikasi dilakukan dengan mengoptimalkan potensi yang berasal dari sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah,” tuturnya.
Pada sesi Pandangan Umum Fraksi Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar, Senin (19 Agustus 2024), seluruh fraksi kecuali Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) mengapresiasi kenaikan PAD namun juga mendorong Bupati untuk terus melakukan upaya nyata meningkatkan PAD Kabupaten Blitar.
Beberapa fraksi menyorot tambang galian C termasuk tambang pasir sebagai sektor yang belum memberikan kontribusi pada PAD yang setimpal dengan kerusakan infrastruktur jalan yang ditimbulkan.
_____
Baca:
Mayoritas Fraksi DPRD Singgung Upaya Genjot PAD: Paripurna Perubahan APBD 2024 Kabupaten Blitar
_____
Terhadap kritikan yang disampaikan F-PDIP dan Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) terkait angka kemiskinan ekstrem dan pengangguran, Mak Rini mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem melampaui target yang ditetapkan.
Kemiskinan ekstrem Kabupaten Blitar Tahun 2023, ujarnya, sebesar 0,29% atau turun dibandingkan angka kemiskinan ekstrem tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,79%. Capaian itu, kata Rini, lebih rendah dibanding angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Timur, dan terendah kedua se-Jawa Timur setelah Kabupaten Lumajang.
“Adapun tingkat kemiskinan per Maret 2024 berhasil ditekan dari 8,69 persen ke 8,16 persen, melampaui target tahun 2024 sebesar 8,19 persen,” tuturnya.
Upaya menurunkan kemiskinan, ujar Rini, merupakan prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Blitar dibuktikan dengan alokasi anggaran tahun 2024 sebesar sekitar Rp 285 miliar yang dilaksanakan beberapa perangkat daerah.
Bupati Rini juga menyebutkan langkah-langkah yang telah diambil di bidang penyelenggaraan pelayanan pendidikan, pemberian beasiswa, penerimaan CPNS, dan isu lainnya yang mendapatkan catatan kritis dari F-PDIP.
Sementara itu, terhadap rincian pembiayaan daerah dalam perubahan APBD tahun Anggaran 2024 sebesar sekitar Rp 196,52, tutur Rini, telah sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Diakuinya telah terjadi perubahan SILPA sebesar sekitar Rp 4 miliar dari angka sebelumnya sekitar Rp 191,751 miliar.
“Pemerintah Kabupaten Blitar ke depannya akan lebih cermat dalam perencanaan SILPA,” tuturnya. (asp/adv)