GARUM, BlitarRaya.com – Pasangan bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Rini Syarifah dan Abdul Ghoni mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, Kamis (29 Agustus 2024).
Mereka menyatakan akan menjalankan program yang telah digariskan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, salah satunya program makan bergizi gratis.
“Sesuai dengan koalisi, kami ingin makan siang gratis yang bergizi,” kata Rini Syarifah dalam konferensi pers usai mengikuti prosesi pendaftaran.
Selain menjalankan program KIM Plus, kelak jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Blitar, pasangan Rini-Ghoni bakal melanjutkan program-program Pemerintah Kabupaten Blitar sebelumnya yang dipimpin Rini Syarifah sebagai bupati.
“Apa yang sudah kami capai, kemajuan (Kabupaten) Blitar, kami lanjutkan,” tegas perempuan yang memiliki sapaan akrab Mak Rini itu.
Selanjutnya Rini menjelaskan kenapa Ghoni yang terpilih sebagai pendampingnya dalam menjalani kontestasi Pilkada Kabupaten Blitar 2024. “Karena Abdul Ghoni masih muda, energik,” ujarnya.
Sementara itu, Ghoni menyebut Mak Rini sebagai suksesor kepemimpinan perempuan yang berhasil. “Di Jatim ada Khofifah. Di daerah ada mutiara juga, Mak Rini,” ucapnya.
Dan setelah berkenalan, lanjut Ghoni, ternyata ada kesamaan visi dan misi antara dirinya dengan Mak Rini. “Kita satu misi dan visi kepartaian di KIM Plus yang hari ini akan meneruskan kepemimpinan Bapak Joko Widodo (Jokowi),” jelasnya.
Ghoni menyebut akan memberi perhatian pada kalangan muda di Kabupaten Blitar. “Anak muda butuh wadah. Pemerintah harus hadir. Jangan sampai mereka berkembang sendiri,” ujarnya.
Rini-Ghoni diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menguasai 26 kursi atau 52 persen dari 50 kursi di DPRD Kabupaten Blitar, dengan rincian PKB 11 kursi, Gerindra 7 kursi, Golkar 5 kursi, Demokrat 2 kursi, dan PPP 1 kursi.
Dua partai nonparlemen turut mendukung Rini-Ghoni dalam kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati Blitar tahun ini, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Rini Syarifah, yang merupakan Bupati Blitar 2019-2024, adalah Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar. Sedangkan Abdul Ghoni, yang merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), adalah politisi muda PSI yang kini diketuai Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.
PSI menjadi bagian dari koalisi partai politik yang tergabung dalam KIM, yakni koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Selain PSI, di KIM ada pula Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima.
KIM berkembang menjadi KIM Plus setelah beberapa partai –yang pada Pilpres 2024 mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD– bergabung. Partai-partai tersebut adalah PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem.
Naik Dokar
Pasangan Rini-Ghoni tiba di kantor KPU Kabupaten Blitar sekitar pukul 15.00 WIB setelah menghadiri deklarasi di kantor DPC PKB di Kecamatan Kanigoro.
Diantar ratusan relawan dan pendukungnya, mereka datang dengan menaiki delman alias dokar. Tampak Rini didampingi suaminya, sementara Ghoni, di atas dokar lain, didampingi istrinya.
“Naik dokar merupakan simbol kami masyarakat biasa, kami berangkat dari orang biasa, memperjuangkan masyarakat Blitar. Kami punya budaya, mengangkat adat istiadat, sehingga kami berdua naik dokar,” tutur Rini. (mr)