Drama Berlanjut
Usai insiden itu, tim official, pelatih, dan pemain Sulteng meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes. Saat itu kedudukan 0-1 untuk keunggulan tim Sulsel.
Beberapa menit kemudian, para pemain Sulteng masuk lagi ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan dengan agenda pertama menjalani hukuman tendangan penalti (sesuai keputusan wasit sebelum insiden pemukulan).
Namun tim Aceh gagal memanfaatkan kesempatan itu untuk mengubah skor karena tendangan penaltinya ditepis kiper tim Sulteng.
Pada menit 123, kembali wasit menunjuk titik putih setelah menilai pemain tim Sulteng handsball di kotak penalti, sebuah keputusan yang menurut komentator masih bisa diperdebatkan.
Tendangan penalti pun dilakukan lagi, dan kali ini pemain Aceh berhasil menyarangkan bola ke gawang Sulteng sehingga skor berubah menjadi 1-1. Hasil imbang tersebut mengharuskan kedua tim melanjutkan pertandingan dengan extra time 2 x 15 menit.
Namun tim Sulteng – yang menyisakan 8 pemain karena 3 pemain mendapatkan kartu merah – memilih tidak melanjutkan pertandingan, sehingga tim Aceh dinyatakan menang dan berhak melaju ke babak semifinal.
Sanksi Terberat
Erick Thohir menyebut insiden ini sangat memalukan. “Memalukan, sangat memalukan!” ujarnya pada Minggu (15 September 2024).
Karena itu, lanjut Erick, PSSI akan mengusut tuntas kasus ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat.
“Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Demikian juga reaksi pemain, dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat,” tambahnya.
Erick juga menyebut hal itu sebagai tindakan kriminal yang memiliki konsekuensi hukum. “Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu,” ujarnya. (mr)
