BlitarRaya.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar telah menetapkan petahana Rijanto sebagai calon bupati Blitar 2024, berpasangan dengan Beky Herdihansah sebagai calon wakil bupati. Pasangan yang mengusung akronim “Rizky” ini mendapatkan nomor urut 1 pada Rapat Pleno Terbuka pengundian nomor urut pasangan calon kepala daerah Pilkada Kabupaten Blitar 2024, Senin (23 September 2024).
Siapa Rijanto? Berikut profil singkatnya:
Latar belakang panjang sebagai birokrat pernah mewarnai karir Rijanto sebelum menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Blitar saat ini, bahkan sebelum menjadi Bupati Blitar pada tahun 2014-2019. Puluhan tahun ia jalani tugasnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar sejak 1975.
Rijanto mencapai puncak karirnya sebagai birokrat senior pada tahun 2003-2007. Pada periode tersebut, ia menduduki jabatan Plt kemudian Plh Direktur PDAM Kabupaten Blitar dan Kepala Satpol PP Kabupaten Blitar. Alumni SMA Negeri 1 Kota Blitar itu juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2005-2007.
Setelah itu, Rijanto menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Jabatan itu ia emban pada tahun 2007-2010.
Rijanto, yang merupakan alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri lulusan tahun 1980, memulai karir politiknya mendampingi petahana Bupati Herry Noegroho memenangi Pilkada Kabupaten Blitar pada akhir tahun 2010.
Setelah menjabat Wakil Bupati Blitar selama satu periode, Rijanto kembali bertarung pada Pilkada tahun 2016. Kali ini ia maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Marhaenis Urip Widodo (Ketua DPRD Kabupaten Blitar yang juga DPC PDI-P). Mereka pun menang melawan “kotak kosong” dan menjadi bupati dan wakil bupati Blitar hingga 2020.
Pasangan petahana Rijanto-Marhaenis kembali bertarung saat Pilkada 2020 digelar. Mereka didukung oleh koalisi besar partai politik yang menguasai total 66 persen dari 50 kursi di DPRD. Tapi mereka, secara mengejutkan, dikalahkan pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso yang didukung koalisi partai yang hanya menguasai 34 persen kursi di DPRD.
Kekalahan ini sekaligus menjadi kekalahan pertama PDI-P sejak Reformasi 1998 dalam laga memperebutkan kursi Bupati Blitar yang kemudian diikuti langkah Marhaenis “menyeberang” ke PKB.
Setelah itu, sejak tahun 2021, PDI-P Kabupaten Blitar memilih Rijanto sebagai Ketua DPC. Dan kini, pada Pilkada 2024, ia maju lagi sebagai calon bupati Blitar menantang petahana Rini Syarifah yang mengalahkan dirinya pada Pilkada 2020.
Usaha Rijanto akan lebih berat karena kali ini koalisi partai pendukungnya hanya menguasai 48 persen kursi di DPRD, sedangkan Rini Syarifah didukung koalisi partai politik yang menguasai 52 persen kursi DPRD. (mr, asp)