Kamis, 21 November 2024 | 20:06 WIB
25.3 C
Blitar
-- advertisement --spot_img

Siswa MTs di Ponggok Tewas Diduga Akibat Lemparan Papan Kayu Berpaku

PONGGOK, BlitarRaya.com – Kz (14 tahun), siswa Madrasah Tsanawiyah Plus Al Mahmud di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, tewas, diduga akibat dilempar oleh ustadz atau tenaga pengajar dengan papan kayu berpaku.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (15 September 2024) di halaman kompleks sekolah.

Meski menolak menceritakan detail kejadian, Kapolsek Ponggok AKP Sujarwo membenarkan peristiwa tewasnya Kz, warga Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok.

“Kasus sudah ditangani Polres (Polres Blitar Kota). Mohon berkoordinasi dengan pihak penyidik Polres,” ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (26 September 2024).

Meski Sujarwo menolak menceritakan kronologi kejadian, awak media berhasil mendapatkan penuturan kronologi kejadian dari seorang tenaga pengajar di MTs Al-Mahmudi. Pengajar pria itu meminta namanya tidak disebutkan.

BlitarRaya.com menamakan narasumber itu dengan sebutan nama inisial fiktif Ws yang menuturkan kronologi kejadian sebagai berikut.

Menurut Ws, peristiwa itu berawal dari korban (Kz) sedang bermain bersama teman-temannya di halaman kompleks gedung sekolah.

Pada saat itu, sebagian teman-teman korban yang lain sudah bersiap memasuki masjid untuk kegiatan shalat dhuha.

Terduga pelaku U diduga kesal Kz dan yang lain masih bermain badminton di halaman gedung sekolah. U lantas mengambil papan kayu yang ada di ruang guru dan melemparkan ke arah kerumunan anak-anak.

“Masuk waktu dhuha tapi anak-anak masih main badminton. Mungkin emosi atau apa. Katanya bermaksud melempar ke tanah, agar bubar. Ternyata malah kena kepala korban,” tutur Wz.

“Tujuannya mungkin dilempar ke dekat anak-anak biar mereka kaget dan mendengarkan himbauan untuk mengambil air wudhu,” tambahnya.

Lemparan kayu berpaku itu mengenai korban dengan paku menancap di kepala korban yang membuat korban seketika tersungkur berlumuran darah.

Wz mengaku ikut menyiapkan mobil untuk melarikan Kz ke RSUD Srengat bersama dengan guru-guru lainnya.

Sekitar pukul 7.00 WIB pagi, mereka tiba di UGD RSUD Srengat namun tim medis tidak segera menangani korban. Pada saat itu, Kz diduga sudah dalam kondisi koma.

Kata Wz, setelah beberapa jam tim medis RSUD Srengat baru memberikan penanganan pada korban. Namun, begitu melihat kondisi korban, pihak RSUD Srengat meminta agar Kz dibawa ke RSUD Kediri di Pare agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Menurut Wz, tiba di RSUD Kediri di Pare setelah pukul 14.00 WIB siang, tim medis menyatakan Kz telah meninggal dunia.

Hingga kini, BlitarRaya.com belum mendapatkan konfirmasi dari Polres Blitar Kota. Kasi Humas Iptu Samsul Anwar maupun Kasat Reskrim AKP Sukamto belum merespon permintaan konfirmasi yang kami ajukan. (asp)

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan