Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:31 WIB
30.5 C
Blitar

Setahun Perang Gaza: Pemicu, Kronologi, dan Prediksinya

BlitarRaya.com – Perang di Gaza telah berlangsung tepat selama satu tahun pada hari ini, Senin 7 Oktober 2024. Lebih dari 41.800 orang terbunuh (mayoritas perempuan dan anak-anak), lebih dari 96.000 orang terluka, infrastruktur hancur, dan banyak wilayah menjelma sebagai puing-puing.

Apa yang memicu terjadinya konflik mematikan ini? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Perdamaian ataukah perang tiada akhir?

Berikut ikhtisar pemicu, kronologi, dan prediksi perang di Gaza yang BlitarRaya.com himpun dari berbagai sumber:

Pemicu Perang

Gaza merupakan kawasan padat penduduk di negara Palestina yang berbatasan langsung dengan Mesir serta diapit Israel dan Laut Mediterania. 

Mayoritas (sekitar 70 persen) populasi Gaza merupakan para pengungsi dan keturunan mereka yang menjadi korban pengusiran oleh Israel dalam peristiwa Nakba tahun 1948. Mereka tinggal di kamp-kamp pengungsi yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kini, sejak setahun lalu, perang masih berkecamuk di kawasan tersebut. Eskalasi konflik tersebut antara lain dipicu oleh:

  • Ketegangan antara Hamas dan Israel yang telah berlangsung lama terkait dengan wilayah dan hak-hak politik. Ketegangan diperburuk oleh insiden-insiden kekerasan di tempat-tempat suci (misalnya Masjid Al-Aqsa) serta oleh blokade Israel terhadap Gaza yang menyulut rasa frustrasi warga.
  • Pembunuhan terhadap tokoh penting Hamas oleh pasukan Israel. Pembunuhan ini memicu serangan balasan dari Hamas yang kemudian ditanggapi oleh Israel dengan serangan udara.
  • Sering terjadi provokasi oleh salah satu pihak yang kemudian direspons dengan provokasi balasan oleh pihak lainnya.
  • Beberapa negara lain memberikan dukungan, baik secara finansial maupun militer. Misalnya, Amerika Serikat mendukung Israel dan Iran mendukung Hamas.

Kronologi Perang

Berikut adalah kronologi ringkas perang di Gaza, mulai Oktober 2023 hingga Oktober 2024, dikutip dari Sky News dan Reuters:

Oktober 2023

  • Tanggal 7: Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel selatan. Serangan ini disebut sebagai upaya membebaskan Gaza dari kepungan menahun Israel. Merespons hal ini, Israel melakukan serangan udara dan pengepungan total Gaza.
  • Tanggal 13: Israel meminta penduduk Gaza untuk pindah ke selatan karena akan mengevakuasi sebagian besar wilayah Gaza utara.
  • Tanggal 21: Truk bantuan diizinkan melewati perbatasan Rafah dari Mesir ke Gaza setelah berhari-hari terjadi pertikaian diplomatik.
  • Tanggal 27: Israel melancarkan serangan darat di Gaza.

November 2023

  • Tanggal 1: Evakuasi dimulai melalui perlintasan Rafah untuk sekitar 7.000 pemegang paspor asing dan orang-orang yang membutuhkan perawatan medis mendesak.
  • Tanggal 21: Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata selama tujuh hari untuk menukar sandera dan mengizinkan masuknya lebih banyak bantuan.

Desember 2023

  • Tanggal 4: Pasukan Israel melancarkan serangan darat besar pertama mereka di Gaza selatan, menuju kota utama Khan Younis.
  • Tanggal 15: Pasukan Israel secara keliru membunuh tiga sandera Israel di Gaza, yang memicu kritik keras di Israel.
  • Tanggal 26: Pasukan Israel melancarkan serangan darat terhadap wilayah di Jalur Gaza tengah, yang kembali membuat ratusan ribu orang mengungsi.

Januari 2024 (akhir) 

  • Pasukan Israel mengintensifkan upaya mereka untuk mengepung Khan Younis. Setelah operasi ini, lebih dari separuh penduduk Gaza berlindung di Rafah.

Maret 2024

  • Tanggal 12: Sebuah kapal yang membawa 200 ton bantuan untuk Gaza meninggalkan Siprus dalam proyek percontohan untuk membuka koridor laut.
  • Tanggal 18: Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza utara, yang menyebabkan perpindahan massal penduduk.

April – September 2024

  • Konflik terus berlanjut dengan serangan sporadis dari kedua belah pihak. Israel juga membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang meningkatkan ketegangan regional.

Oktober 2024

  • Tanggal 7: Konflik terhitung telah berlangsung satu tahun. Tetapi situasi masih sangat tegang dan belum ada tanda-tanda perdamaian permanen.

Prediksi

Berdasarkan tren dan perkembangan saat ini, berikut beberapa hal yang bisa terjadi dalam beberapa bulan mendatang:

Pertama, tekanan internasional (misalnya melalui PBB) menguat dan berhasil memaksa kedua belah pihak melakukan gencatan senjata. Jika gencatan ini bisa stabil, akan masuk bantuan kemanusiaan yang lebih besar dan upaya rekonstruksi di Gaza.

Kedua, perundingan perdamaian mungkin akan dimulai. Hal ini bisa terjadi karena meningkatnya tekanan dari komunitas internasional serta terjadinya kelelahan perang di kedua belah pihak. Perundingan ini boleh jadi mengarah pada kesepakatan jangka panjang yang mengurangi ketegangan dan membuka jalan bagi solusi dua negara.

Ketiga, krisis kemanusiaan (kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan, dan lain-lain) di Gaza akan berlanjut dan memburuk karena tidak tercapai gencatan senjata yang stabil. Hal ini bisa berdampak pada munculnya lebih banyak kekerasan dan ketidakstabilan.

Ketiga, muncul intervensi militer internasional untuk memaksa gencatan senjata. Skenario terburuk ini bisa terjadi terutama jika kekerasan terus meningkat dan situasi kemanusiaan kian buruk. Dampaknya, kekerasan akan berkurang dalam jangka pendek. Tetapi reaksi negatif dari beberapa pihak bisa saja mencuat dan memperumit situasi politik.

Keempat, terjadi perubahan kepemimpinan di kedua belah pihak akibat konflik berkepanjangan. Di Gaza, konflik berkepanjangan bisa memunculkan tantangan dari kelompok-kelompok lain terhadap kepemimpinan Hamas. Sedangkan di Israel, hal yang sama bisa memicu munculnya tekanan politik internal yang kuat sehingga terjadi perubahan kebijakan atau, bahkan, pemilihan umum baru. (mr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan