KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Klub sepakbola profesional asal Kota Malang, Arema FC bakal lebih lama berkandang di Stadion Soepriadi, Kepanjenlor, Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Selama sepanjang musim kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 yang sekarang sudah berlangsung hingga pekan ke-9.
Hal itu diungkap oleh General Manager Arema FC, Yusrinal Afriandi.
“Kami akan tetap di Stadion Soepriadi. Sampai ada kabar dari Stadion Kanjuruhan (selesai). Karena saat ini, belum ada kepastian kapan bisa kembali ke sana lagi,” ujar Yusrinal, Senin (28 Oktober 2024), seperti dikutif dari Bola.
Menurut Yusrinal, semula memang manajemen berencana main di Stadion Soepriadi hanya untuk 6 pertandingan di awal musim saja, atau tepatnya hingga pertandingan 3 Desember 2024 mendatang melawan Persita Tangerang.
Namun, menurut Yusrinal, setelah pertandingan kandang lawan Persita Tangerang mendatang, kemungkinan Arema akan tetap menggunakan Stadion Soepriadi, Blitar, sebagai homebase tim.
Sebelumnya, Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB, pada saat acara peluncuran pembukaan kompetisi Liga 2, pada 3 September 2024, di Jakarta, melalui wawancara media, sudah memberi sinyal Arema FC akan semusim berkandang di Stadion Soepriadi.
Menurut Yusrinal, saat ini Stadion Kanjuruhan yang menjadi homebase utama Arema FC masih dalam tahap renovasi, paska Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban tewas pada 2022 .
Semula, renovasi stadion itu oleh Pemerintah Kabupaten Malang, diperkirakan akan selesai pada Desember 2024. Tetapi, ada kemungkinan pengerjaannya akan molor lebih lama lagi.
Keuntungan di Soepriadi
Sebenarnya, bagi Arema FC bermain di Stadion Soepriadi telah memberi banyak keuntungan.
Musim lalu, tim Singo Edan ini harus menyewa Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, untuk mengikuti kompetisi, paska Tragedi Kanjuruhan. Untuk pergi ke sana dari markas di Kota Malang butuh waktu seharian menempuh perjalanan, sehingga alhasil para pemain sudah kelelahan menghabiskan waktu di perjalanan.
Kini, dengan ber-homebase di Stadion Soepriadi, tim hanya perlu 2 jam perjalanan dengan bus.
Faktor jarak juga menjadi pertimbangan para suporter untuk datang ke stadion. Pada musim lalu, saat berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta rata-rata pertandingan Arema FC hanya ditonton oleh sekira 154 orang selama semusim.
Kini, dengan berkandang di Stadion Soepriadi, rata-rata penonton dari 4 pertandingan yang sudah berlangsung sekira 800 orang. Bahkan pada pertandingan terakhir lawan Persija Jakarta, sekira 2000 suporter Aremania datang.
Kualitas rumput Stadion Soepriadi yang semula dikeluhkan oleh pelatih Joel Cornelli, kini pun sudah diperbaiki, dan kata Joel sudah bagus.
Namun, torehan Arema FC pada 4 kali Laga di Stadion Soepriadi. Yaitu 1 kali menang lawan Malut United, 1 kali seri lawan Borneo FC, dan 2 kali kalah lawan Dewa United dan Persija Jakarta, yang tampaknya perlu diperbaiki. (hyu)