GANDUSARI, BlitarRaya.com – Lebih 200 rumah rusak berat akibat diterjang angin puting beliung di Kecamatan Gandusari, Kamis (31 Oktober 2024) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
Selain itu juga lebih 100 hektar tanaman pertanian, terutama jagung, di sawah-sawah juga ambruk terkena hempasan angin. Dan ribuan pohon tinggi ambruk dan porak-poranda diterjang puting beliung.
Bencana yang terjadi ditengah hujan deras itu, berlangsung hanya sekitar 5 menit. Tetapi daya rusaknya cukup luar biasa. Warga tak pernah memprediksi akan terjadi bencana ini.
“Tapi alhamdulillah, tidak sampai ada korban. Baik warga maupun hewan ternak. Tapi bangunan banyak yang rusak, genteng beterbangan. Atap gedung SD Negeri 2 Sumberagung, sampai terlepas dari seluruh gedung secara bersamaan, dan kemudian jatuh terlempar pada jarak 20 meter dari gedung. Sangat menakutkan, pas kejadiannya,” ujar Wiji Cahyono, warga Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung, Jumat siang.
Menurut Wiji, tak biasanya bencana angin puting beliung terjadi di Desa Sumberagung yang terletak hanya sekitar 5 kilometer di selatan lereng Gunung Kelud ini. Malah yang paling kuat dalam ingatan Wiji, bencana yang sering dihadapi warga adalah kalau Gunung Kelud meletus.
Meski tak sampai membuat rusak parah seluruh kampung, hanya sekitar 5 persen dari wilayah yang dia tinggali di RT 2 RW 6 Dusun Rejokaton yang rusak, namun dampaknya cukup terasa. “Kalau rumah saya hanya bagian atap saja yang gentengnya berantakan,” ujar Wiji.
Khusus untuk Desa Sumberagung yang mengalami kerusakan paling parah, dampak bencana sangat terasa di Dusun Rejokaton, Dusun Loding, Dusun Sidoasri, dan Dusun Sumberagung. Namun begitu, tidak sampai warga membangun kamp penampungan korban bencana.
Sampai Jumat sore, tercatat belum ada penanganan pasti bencana ini. Namun, beberapa tim dari Tagana, Dinas Sosial, BPBD, dan Kepolisian tampak lalu lalang mendatangi tempat-tempat yang terkena bencana untuk melakukan pedataan.
Diperkirakan ratusan rumah yang rusak. Bencana angin puting beliung ini menyasar pada enam desa di Kecamatan Gandusari, yaitu Desa Sumberagung, Desa Kotes, Desa Sukosewu, Desa Tambakan, Desa Gandungan, dan Desa Gandusari. Semua merupakan desa-desa di pedalaman.
Kerusakan terparah terutama di Desa Sumberagung dan Desa Sukosewu yang terletak tak jauh di lereng selatan Gunung Kelud.
Hingga Jumat siang, warga sudah bergotong royong, membangun kembali rumah-rumah mereka yang rusak, dan membersihkan jalanan dari ranting-ranting pohon yang ambruk.
Sedang hektaran tanaman jagung yang ambruk masih belum tersentuh.
Ivong Berttryanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jumat (1 Nopember 2024) mengatakan selain di Kecamatan Gandusari, bencana puting beliung ini juga terjadi di Kecamatan Nglegok, Kecamatan Garum (di Dusun Menjangan dan Dusun Menjangan Kalung, Desa Slorok), dan di Kecamatan Ponggok.
“Ada satu korban, Ibu Kasih dari Dusun Rejosari, Desa Gandusari, yang tertimpa bangunan rumah yang roboh. Luka di kepala dan kaki, dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Ngudi Waluyo,” ujar Ivong.
Menurut Ivong, BPBD Kabupaten Blitar telah menugaskan seluruh personil untuk melakukan asesmen, memberikan bantuan membersihkan pohon-pohon di jalan, dan memberikan bantuan sembako ke warga terdampak. “Namun, karena jumlah personil terbatas, ya belum semua tertangani,” ujar Ivong. (hyu)