GARUM, BlitarRaya.com – Melinting rokok kretek ternyata tidak gampang. Para calon pekerja melinting rokok kretek pun diharuskan berlatih berulang-ulang, untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna. Ibarat naik sepeda, perlu latihan dan jam terbang tinggi untuk bisa sampai mahir.
Itulah yang terlihat dalam pelatihan melinting rokok kretek pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Industri Hasil Tembakau, di Gedung LEC, Desa Pojok, Kecamatan Garum, oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Senin-Kamis (4-7 November 2024).
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Kabupaten Blitar Temy Sevidiana S.sos., M.M. mengatakan pelatihan ini diselenggarakan bagi para pencari kerja di bidang Industri Hasil Tembakau (IHT) rokok. Melalui pelatihan ini, ujarnya, diharapkan para pencari kerja ketika nanti masuk ke industri, sudah memiliki ilmu tentang tata cara melinting rokok yang benar.
“Di dunia kerja industri pelintingan itu, hal yang terpenting adalah habits, atau kebiasaan dalam melinting setiap hari. Itulah kenapa pelatihan ini sangat diperlukan bagi mereka pemula yang akan masuk ke industri rokok kretek tangan,” ujar Agustinus Wilbrodus Woda, narasumber dan trainer dalam Bimtek melinting rokok yang digelar oleh Disperindag Kabupaten Blitar ini.
Menurut Woda, Karena kalau masuk di industri rokok, bahkan pelatihannya kadang perlu waktu satu tahun untuk bisa sampai tingkat mahir. Di pelatihan ini cukup empat hari, diharapkan peserta sudah mengenal cara melinting rokok kretek sesuai standar industri. Sehingga, nanti ketika masuk ke industri rokok kretek tidak perlu waktu lama lagi untuk menjalani pelatihannya.
“Standar di industri itu seorang pelinting bisa menghasilkan 300 batang per jam dengan kualitas hasil terbaik. Tapi, juga ada yang bisa mencapai 450 batang per jam. Kita harapkan dari pelatihan ini, sudah bisa mencapai angka itu. Karena juga ada yang bisa menghasilkan 3.000 batang per jam bagi mereka yang sudah betul-betul mahir dan terlatih,” ujar Woda, pria asal Flores yang sudah lebih 25 tahun menekuni industri cigarette kretek di Indonesia.
Dalam Bimtek melinting rokok ini, seluruh alat dan bahan telah disedialan oleh Disperindag Kabupaten Blitar sehingga peserta tinggal belajar dan berlatih melinting secara cepat.
Menurut Woda, saat ini honor pelinting sekitar Rp 34-38,5 per batang. Kalau sesuai standard bisa menghasilkan 300 batang per jam, berarti melinting sehari dengan 7 jam kerja akan menghasilkan 2.100-2.400 batang. “Pelinting yang mahir karena terbiasa, bisa menghasilkan jauh lebih banyak dari itu,” ujar Woda. (adv/hyu)