KESAMBEN, BlitarRaya.com – Hujan deras yang mengguyur seluruh Blitar Raya, sejak kemarin Rabu (20 November 2024) hingga hari ini, membuat jembatan penghubung antar dusun di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, melenceng dari struktur awal akibat tergerus air.
Jembatan kecil dari bahan beton berukuran panjang sekira 5 meter dan lebar 3 meter itu, terletak di atas sungai kecil yang menghubungkan Dusun Dawung dan Dusun Krajan, Desa Pagerwojo.
SW
“Jembatan baru kena hujan terus-menerus. Terus longsor di pinggirnya, akhirnya jembatan melenceng. Alhamdulillah, tidak ada korban,” ujar Camat Kesamben Heri Widiatmoko, Kamis (21 November 2024).
Menurut Heri, jembatan harus diperbaiki lagi. Kini tidak bisa digunakan, tetapi karena hanya jembatan kecil antar dusun, tidak mengganggu jalannya lalu lintas di Desa Pagerwojo. “Saya sudah menghubungi lurah agar segera melapor ke inspektorat dan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa). Semoga segera dapat perhatian. Sementara jangan dilewati,” ujar Heri.
Menurut Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi, selain jembatan ambrol juga ada beberapa tanah longsor di desanya selama hujan deras kemarin.
Sedang jembatan beton yang ambrol ini, sudah dibangun sejak setahun lalu. Nmun baru selesai dan digunakan sejak 3 bulan lalu. Status belum diresmikan. Dana pembangunanya, diambil dari Dana Desa Pagerwojo anggaran 2023 sejumlah Rp 350 Juta. Desa Pagerwojo setiap tahun menerima Dana Desa sekira Rp 1.167.522.000
Ramalan BMKG, hujan deras di wilayah Blitar Raya dan sekitar, masih akan terus berlangsung di awal tahun depan. Berbagai resiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hujan petir, angin kencang, dan puting beliung, masih akan terus terjadi hingga akhir musim.
(hyu)