KANIGORO, BlitarRaya.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus berupaya mendukung petani tembakau maju dan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan benih 5 varietas tembakau lokal unggulan khas Blitar, yang terkenal berkualitas baik.
“Untuk mendapatkan hasil panen tinggi dan kualitas tembakau yang baik, biasanya petani menggunakan varietas tembakau lokal. Karena tembakau lokal mempunyai lebih banyak keunggulan, seperti tahan terhadap cuaca, hama, dan iklim setempat,” ujar Lukas Suprayitno, Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Rabu (10 Desember 2024).
Untuk itu, menurut Lukas, salah satu program yang digalakkan oleh DKPP Kabupaten Blitar untuk mengembangkan pertanian budidaya tembakau di Blitar, adalah dengan dengan mengembangkan adanya fasilitas perbenihan, melakukan konservasi varietas tembakau lokal, penyediaan benih gratis, hingga pembuatan demplot (lahan percontohan) budidaya tembakau.
Salah satu pusat perbenihan dan pengembangan budidaya tembakau unggulan lokal Blitar itu, adalah di Desa Jambewangi, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Di sini dikembangkan perbenihan Tembakau Selopuro, tembakau unggulan khas Blitar yang telah terkenal sejak dulu.
Bekerja sama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BSIP TAS) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, DKPP Kabupaten Blitar telah mengembangkan sarana penelitian dan pengembangan (litbang) budidaya tembakau di Desa Jambewangi.
Menempati lahan kurang lebih 1 hektar di tengah persawahan petani Desa Jambewangi, pada area pusat pengembangan dan penelitian tembakau ini dilaksanakan produksi benih Tembakau Selopuro dan juga demplot budidaya tembakau.
“Dari pusat perbenihan ini, diharapkan bisa menghasilkan 100 kilogram benih tembakau berkualitas tinggi, untuk mencukupi kebutuhan benih tembakau petani di Blitar,” ujar Lukas. Diharapkan, dari pusat penyediaan benih Tembakau Selopuro di Jambewangi ini, para petani di Blitar kini bisa mendapatkan binih tembakau gratis. “Hasil benih akan dibagikan secara gratis melalui kelompok tani,” ujar Lukas.
Ada lima varietas Tembakau Selopuro yang dikembangkan di sini yaitu tembakau Kenongo, Mancung, Lulang, Sedep, dan Kalituri. Menurut penelitian, lima varietas ini memiliki kandungan nikotin tinggi. Sehingga sangat populer bagi para konsumen tembakau kretek. Dan mempunyai harga mahal di pasar.
Menurut Lukas, adanya fasilitas pusat penelitian dan pengembangan Tembakau Selopuro di Jambewangi ini, tidak lepas dari adanya bantuan pembiayaan dari Dana Bagi Hasil Cukau Hasil Tembakau (DBHCHT).
Tahun ini, menurut Lukas, DKPP Kabupaten Blitar telah menyalurkan anggaran senilai lebih Rp 1,4 miliar dari DBHCHT yang diterima DKPP untuk membiayai program penelitian dan pengembangan Tembakau Selopuro di Kabupaten Blitar. Di antaranya di fasilitas penelitian dan pengembangan di Jambewangi ini.
Di Kabupaten Blitar, budidaya tembakau masih merupakan salah satu pilihan yang sangat menjanjikan bagi para petani. Karena selain kebutuhan lokal cukup tinggi, permintaan dari pasar sendiri sangat tinggi. Meskipun bertani tembakau biasanya hanya bisa dilakukan dalam sekali musim dalam setahun, yaitu saat musim kemarau. Tetapi hasil panen tinggi dan harga mahal sehingga sangat menguntungkan. (adv/hyu)