Kamis, 23 Januari 2025 | 05:10 WIB
22.3 C
Blitar

Wabah PMK di Blitar Belum Bisa Teratasi, Tercatat Ada 315 Kasus 30 Mati

KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ruminansia di Kabupaten Blitar masih belum terselesaikan tuntas. Memasuki tahun 2025, jumlah hewan ternak terkena PMK tercatat masih tinggi. Data di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, hingga tanggal 31 Desember 2024, terdapat sekitar 315 hewan ternak ruminansia yang terjangkiti PMK.

“Dari jumlah itu, 235 di antaranya merupakan ternak sapi yang dinyatakan positif terkena PMK. Dan sekitar 35 ekor sapi telah sembuh kembali, 30 ekor mati, dan 15 dipotong paksa,” ujar Nanang Miftahuddin, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakkan Kabupaten Blitar.

Menurut Nanang, dengan jumlah ternak yang mengidap PMK tinggi seperti itu, maka Kabupaten Blitar saat ini masih dalam status KLB (Kejadian Luar Biasa) PMK, atau dalam situasi wabah PMK.

“Namun, untuk penetapan secara resmi itu wewenangnya ada pada Kementan (pusat).  Berbeda dengan Kesehatan manusia, pemerintah daerah sudah bisa menetapkan,” ujar Nanang.

Dijelaskan Nanang, jumlah sapi yang mengidap PMK selama tahun 2024 itu meningkat pesat dibanding tahun 2023. Juga dibanding tahun 2022 yang mencatat angka wabah PMK tinggi di Kabupaten Blitar.

“Tahun 2023 pelaksanaan vaksinasi berjalan cukup intensif, sehingga bisa menurunkan angka resiko PMK. Nah, sejak April 2024, program vaksinai berjalan lambat, sehingga kemudian terjadi peningkatan lagi sapi yang mengidap PMK,” ujar Nanang.

Peningkatan ternak sapi yang mengidap PMK, terutama terjadi pada ternak sapi yang belum pernah divaksin. Banyak sapi dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Blitar yang belum jelas statusnya apa sudah divaksin atau belum. Sehingga wabah PMK kadang kembali muncul.

“Disnakkan sudah melakukan beberapa langkah pencegahan. Seperti pemeriksaan ketat di Pasar Hewan,” ujar Nanang. Selain itu, Disnakkan Kabupaten  Blitar juga telah membuat surat edaran kepada camat, lurah, dan kepala desa, tentang perlunya kewaspadaan munculnya PMK pada sapi.

Catatan di Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar dan Jawa Timur, saat ini populasi ruminansia di Kabupaten Blitar ada sekitar 142.068 ekor sapi potong atau sapi ternak, 20.984 ekor sapi perah, kerbau 316 ekor, 167.096 ekor kambing, dan domba 157.500 ekor.

Dari berbagai jenis ruminansia di Kabupaten Blitar itu, PMK paling rentan menyerang sapi potong atau sapi ternak. Dengan jumlah kasus saat ini, ada 235 kasus PMK. Berarti saat ini populasi sapi yang terkena PMK di Kabupaten Blitar sekitar 0,16 persen. (hyu)

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan