KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, meminta manajemen Arema FC untuk segera memberikan kepastian rencana penggunaan Stadion Soepriadi, Kepanjenlor, selama putaran kedua kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025.
Menurut Kepala Dispota Kota Blitar M Amin Nurcholis, hingga saat ini Manajemen Arema FC baru berkirim surat untuk meminta izin penggunaan stadion untuk laga lawan Persib Bandung pada 24 Januari 2025. Namun belum memberikan kepastian kelanjutan akan penggunaan Stadion Soepriadi sebagai homebase Arema FC selama menjalani putaran kedua Liga 1 hingga Mei 2025.
“Janjinya akan segera mengirim surat untuk memastikan itu. Tapi sampai sekarang belum kami terima,” ujar Nurcholis ke BlitarRaya.
“Kami tunggu dalam 1-2 hari ke depan karena waktunya sudah semakin dekat dengan jadwal Arema vs Persib Bandung,” tambah Nurcholis.
Menurut Nurcholis, sebelumnya Arema FC sudah bersurat ke Dispora Kota Blitar untuk minta izin penggunaan Stadion Soepriadi untuk menjamu Persib Bandung. Dan dinas sudah memberikan izin untuk penggunaan itu.
“Namun, ada kemungkinan Arema FC juga masih akan menggunakan Stadion Soepriadi lagi setelah menjamu Persib. Untuk itu kami menunggu surat itu, untuk memastikan berapa pertandingan lagi Arema FC akan menggunakan Stadion Soepriadi. Agar tidak bolak balik bikin pengajuan izin pemakaian stadion tiap mau ada pertandingan Liga 1,” ujar Nurcholish.
Sesuai regulasi PT LIB (Liga Indonesia Baru), selaku penyelenggara kompetisi BRI Liga 1 Indonesia, tim-tim peserta Liga I harus sudah memastikan stasion kandang (homebase) selama satu musim penuh. Tidak boleh berganti-ganti baik stadion, maupun jadwal.
“Kalau berganti misalnya dari pertandingan home menjadi away, atau away menjadi home, saat ini itu masih boleh. Itu pun pada musim kompetisi tahun depan, juga sudah tidak boleh lagi. Semua harus sesuai rencana,” kata Ferry Paulus, Direktur PT LIB pada September 2024.
Menurut Ferry, kepastian stadion kandang dan jadwal pertandingan itu penting, karena berkaitan dengan izin dengan kepolisian dan juga kerjasama dengan sponsor yang harus ditandatangani sebelum Liga dimulai.
Sebelumnya, Arema FC memang berencana hanya akan menggunakan Stadion Soepriadi untuk menggelar 6 pertandingan pertama selama putaran satu Liga 1 berlangsung.
Dan selama putaran satu yang telah bergulir, ternyata Arema FC telah 7 kali menggunakan Stadion Soepriadi untuk menjamu tim-tim tamunya. Seiring dengan telah diperbaiki kualitas rumput Stadion Soepriadi yang kini telah memenuhi standar stadion Liga 1.
Kini, seiring dengan telah selesainya renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, ada kemungkinan Arema FC akan kembali berlaga lagi di stadion yang menjadi markasnya itu.
Namun, karena Stadion Kanjuruhan yang baru juga belum menjalani berbagai asesmen untuk memastikan kelayakannya menggelar Liga 1, sehingga Arema FC saat ini berada dalam dua pilihan antara menggunakan Stadion Soepriadi dan Stadion Kanjuruhan untuk menjalani 8 pertandingan sisa pada putaran kedua Liga 1.
Belum adanya kepastian dari Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi paska pertandingan lawan Persib nanti, ujar Nutcholish, diduga karena manajemen masih berupaya untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan.
Di sisi lain, menurut Nurcholish, Dispora Kota Blitar tidak dapat memberikan izin jika waktu pengajuan izin penggunaan stadion itu terlalu mepet dengan jadwal pertandingan.
“Kalau Arema FC ingin membatalkan izin pakai Stadion Soepriadi. Kami minta hal itu segera disampaikan secara resmi,” ujar Nurcholish. (hyu)