Minggu, 1 Juni 2025 | 03:38 WIB
26.1 C
Blitar

Pawai Barongsai Sejauh 8 Kilometer Ramaikan Perayaan Cap Go Meh di Kota Blitar

KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Ribuan warga Kota Blitar hari ini, Rabu (11 Januari 2025), memadati pinggiran jalan dalam Kota sejauh 8 kilometer, untuk menyaksikan pawai atraksi seni Barongsai. Acara tahunan untuk menandai perayaan Cap Go Meh ke-2576 itu, dimulai dari halaman kelenteng sementara, di Jalan Mawar, Kelurahan Sukorejo, kemudian diarak ke sejumlah jalanan utama di Kota Blitar.

Sekitar 60-an pemain Barongsai dan para pendampingnya mengikuti arak-arakan ini.

Daniel, koordinator acara mengatakan, kirab Barongsai Cap Go Meh tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, meskipun ribuan warga antusias menonton dari pinggir jalan. “Tahun-tahun sebelumnya, biasanya Cap Go Meh jatuh bertepatan pas hari libur Sabtu atau Minggu, sehingga banyak yang nonton. Tahun ini jatuhnya pas hari biasa,” ujar Daniel. Namun, begitu para warga Tionghoa yang rumahnya dilewati rombongan Barongsai, tetap antusias
memberikan angpao, yakni sedekah uang dalam amplop merah ke para pemain seni barongsai.

Menurut Daniel, pertunjukan seni Barongsai pada perayaan Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa memiliki nilai kesakralan. Barongsai dan naga merupakan hewan mitologis yang dipercaya mampu mengusir energi negatif dari kehidupan masyarakat. Karena itu, menurut Daniel, banyak warga yang selama pertunjukan
memberikan angpao sebagai tanda menitipkan doa keberuntungan dalam menjalani kehidupan sehari-hari selama satu tahun ke depan.

Kirab Barongsai dalam perayaan Cap Go Meh, Rabu (11 Januari 2025) | Foto: BlitarRaya.com

“Semoga tahun depan Kelenteng Poo An Kiong sudah bisa digunakan sehingga perayaan Imlek bisa dilaksanakan lebih meriah,” ujar Daniel. Kelenteng Poo. An Kiong mengalami kebakaran beberapa waktu. Kini sedang dibangun ulang. Untuk sementara, aktivitas kelenteng pindah ke bangunan baru, sekitar 500 meter dari Poo An Kiong. “Tadi kami berhenti sejenak di lokasi pembangunan kelenteng. Untuk memberi hormat dan meminta izin memulai kirab. Karena bagi kami, ruh kelenteng masih ada di lokasi kelenteng lama yang dibangun,” ujar Daniel.

Arak-arakan Barongsai berupa sebuah mobil pikap yang mengangkut alat musik keras dan pemain barongsai mengikuti dari belakang. Tujuh barongsai berwarna hijau, merah jambu, kuning dan oranye, berbaris di belakang naga.

Menurut Daniel, pawai barongsai pada hari Cap Go Meh menjadi penutup perayaan Imlek tahun ini, yang akan diikuti dengan sembahyang Cap Go Meh yang akan dilaksanakan pada malam ini.

“Sembahyang Cap Go Meh dilaksanakan pada malam ini, yang merupakan malam hari ke-15 Imlek, yang dipercaya sebagai saat turunnya dewa-dewi ke bumi,” terang Daniel. (asp, hyu)

Jangan Lewatkan

-- advertisement --spot_img