Senin, 16 Juni 2025 | 22:41 WIB
26.4 C
Blitar

Anomali Musim Kemarau Basah Kabupaten Blitar Aman dari Kekeringan, Belum Ada Permintaan Drop Air

WLINGI, BlitarRaya.com – Meski saat ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau, namun hampir seluruh wilayah di Kabupaten Blitar, hingga pertengahan Juni 2025 ini, setiap hari masih diguyur hujan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, hal itu terjadi karena saat ini kita sedang mengalami musim kemarau basah.

“Pada musim kemarau basah, curah hujan masih turun tinggi. Beda dengan musim kemarau biasanya. Makanya, setiap hari masih ada hujan,” ujar Ivong, Senin (16 Juni 2025) siang.

Menurut Ivong, hasil pantauan BPBD Kabupaten Blitar, hujan hampir setiap hari masih turun merata di seluruh wilayah Kabupaten Blitar, dari Mei hingga pertengahan Juni 2025 ini. Hujan dengan intensitas ringan hingga deras. Namun, durasinya biasanya tidak terlalu lama, sehingga tidak sampai menyebabkan banjir, tanah longsor, atau pun genangan.

“Sampai hari ini, semua aman,” ujar Ivong.

Padahal, pada tahun lalu, sejak awal Mei 2024, cuaca kemarau sudah sangat terasa, dan kekeringan sudah mulai mengancam beberapa desa, terutama di kawasan Blitar selatan.

Menurut Ivong, pada tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Blitar juga sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan, sejak tanggal 3 Juni 2024, hingga 24 Agustus 2024, dan kemudian diperpanjang lagi hingga jelang triwulan akhir tahun.

Namun, tahun ini hingga pertengahan Juni 2025, curah hujan masih tetap tinggi.

“Sampai hari ini belum ada permintaan drop air atau pun laporan kekeringan yang BPBD terima,” ujar Ivong.

Situasi ini berkebalikan dengan tahun lalu. Pada awal Juni 2024 lalu, BPBD sudah menerima permintaan drop air minum di sejumlah desa akibat kekeringan. Di antaranya drop air bersih hingga 12 ribu kilo liter air (sekira 2 truk tangki) ke Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun.

Total hingga sepanjang musim kemarau tahun lalu, BPBD kabupaten Blitar harus melayani drop air bersih akibat bencana kekeringan pada 15 Desa di enam kecamatan. Total air bersih yang disalurkan sepanjang musim kemarau hingga 312.026 liter air bersih.

Sedang tahun ini, hingga hari ini, belum ada situasi darurat kekeringan sama sekali.

“Sampai pertengan Juni ini, kegiatan kita biasa saja. Menjalankan rutinitas kegiatan untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai potensi bencana,” ujar Ivong.

Ivong, belum bisa memprediksi sampai kapan musim kemarau basah ini masih akan terus berlangsung. Namun, dari ramalan BMKG, kemungkinan bisa terjadi hingga September. (Hyu)

Jangan Lewatkan

Bulan Bung Karno

Special Report
-- advertisement --spot_img