Senin, 30 Juni 2025 | 19:09 WIB
27.4 C
Blitar

Gen Z Mulai Tinggalkan Smartphone, Beralih ke Ponsel Jadul

 

BlitarRaya.com – Perubahan perilaku teknologi kembali terjadi di kalangan Gen Z. Jika biasanya generasi ini dikenal sebagai pengguna aktif smartphone, kini mereka justru mulai menjauh dari perangkat tersebut dan beralih ke ponsel model lama atau yang dikenal dengan sebutan feature phone.

Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Di Amerika Serikat, peralihan ini sudah mulai terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Para generasi muda mulai merasa jenuh dengan paparan layar smartphone yang terus-menerus.

“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu – mereka bosan dengan layar (smartphone),” ujar influencer dumb phone Jose Briones, seperti dilansir Blitarraya.com dari CNBC Indonesia, Senin (30/6/2025).

Ponsel dengan fitur dasar seperti SMS dan telepon kini menjadi pilihan utama bagi sebagian Gen Z. Selain karena bentuknya yang sederhana, ponsel ini juga dianggap mampu membantu mereka mengurangi kecanduan terhadap media sosial dan aplikasi digital lainnya.

Perusahaan HMD Global, yang memproduksi ponsel merek Nokia, menjadi salah satu pihak yang diuntungkan dengan tren ini. Penjualan feature phone mereka mengalami lonjakan signifikan sejak 2022, bahkan mencapai puluhan ribu unit per bulan di Amerika Serikat saja.

 

Meski begitu, pasar terbesar ponsel jadul ini masih didominasi kawasan Timur Tengah, Afrika, dan India, dengan kontribusi sekitar 80 persen dari total penjualan global menurut laporan dari Counterpoint Research.

Pasar Smartphone Indonesia Masih Fluktuatif

Di Indonesia, kondisi pasar smartphone juga menunjukkan dinamika menarik. Setelah mengalami penurunan selama beberapa tahun akibat daya beli masyarakat yang melemah, tahun 2024 menjadi titik balik dengan pertumbuhan yang cukup positif.

Menurut data dari laporan IDC (Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker), pasar smartphone di Indonesia tumbuh sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year) dengan total pengiriman mendekati 40 juta unit.

Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh lonjakan di segmen ultra low-end (harga di bawah Rp1,6 juta), yang dipimpin oleh Transsion. Sementara itu, ponsel kelas menengah (Rp3,2 juta – Rp9,8 juta) juga mencatat pertumbuhan kuat sebesar 24,9% dengan OPPO sebagai pemimpin pasar.

Namun, berbeda dengan segmen bawah dan menengah, ponsel premium dengan harga di atas Rp10 juta justru mengalami penurunan penjualan sebesar 9,2%. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pelarangan penjualan iPhone 16 pada akhir tahun 2024.

Sementara itu, pangsa pasar ponsel 5G mengalami peningkatan tajam dari 17,1% pada 2023 menjadi 25,8% di tahun 2024, didorong oleh banyaknya pilihan perangkat 5G baru dengan harga lebih terjangkau. [Munir/asp]

Jangan Lewatkan

Bulan Bung Karno

Special Report
-- advertisement --spot_img