WLINGI, BlitarRaya.com – Jenazah Muh Aris Setiawan (23), warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, dimakamkan.
Pemakaman dilakukan pada Rabu, 9 Juli 2025 dini hari, di pemakaman umum Lingkungan Babadan.
Aris diketahui menjadi salah satu dari tiga orang asal Blitar yang menumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Ia sedang bepergian bersama ayahnya, Mujiono (55), ketika insiden kecelakaan laut itu terjadi pada Rabu, 2 Juli 2025 lalu.
Camat Wlingi, Suwito, menyampaikan bahwa jenazah Aris tiba di rumah duka sekitar pukul 00.00 WIB.
“Jenazah Almarhum Aris diantar pulang dari Banyuwangi ke rumah duka di Lingkungan Babadan, Kelurahan Babadan menggunakan ambulans RSUD Blambangan Banyuwangi,” ujar Suwito melalui sambungan telepon kepada awak media, Rabu sore.
Setelah dishalatkan, jenazah langsung dimakamkan sekitar pukul 01.00 WIB.
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Aris saat jenazah datang dan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir.
Menurut Suwito, Aris menjadi korban saat menyeberang dari Bali menuju Banyuwangi bersama ayahnya.
“Tapi sampai saat ini ayah Aris kabarnya masih belum ditemukan keberadaannya. Masih dalam proses pencarian,” tuturnya.
Suwito juga menambahkan bahwa pihak desa dan kecamatan turut membantu proses pemakaman dan memberikan pendampingan kepada keluarga.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, mengatakan bahwa ada tiga warga Blitar yang dilaporkan menumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam.
Selain Aris dan Mujiono, penumpang lainnya bernama Didin.
Didin merupakan warga Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Namun hingga kini, informasi mengenai kondisi Didin juga belum diketahui.
“Kami belum mendapatkan informasi terkait hal itu. Baru satu yang sudah jelas, warga Babadan atas nama Aris,” ujar Ivong melalui sambungan telepon, Rabu malam.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Kapal penyeberangan itu tengah melayani rute dari Pelabuhan Gilimanuk di Bali menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.
Hingga berita ini ditulis, proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan masih dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Basarnas bersama TNI, Polri, dan relawan terus menyisir wilayah perairan sekitar lokasi kejadian.
Pemerintah Kabupaten Blitar juga turut memantau situasi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. (Munir/asp)