BlitarRaya.com– Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyoroti tingginya jumlah anak yang tersangkut kasus persetubuhan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Blitar.
Dari 202 anak binaan, lebih dari separuh menjalani pembinaan akibat kasus asusila.
“Ada 120 anak lebih dari total 202 anak binaan LPKA di sini terkait kasus persetubuhan anak. Ini harus menjadi perhatian,” ujar Emil saat menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional di LPKA Blitar, Jalan Bali, Kota Blitar, Rabu (23/7/2025).
Emil menegaskan, situasi ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Ia pun mempertanyakan apakah hubungan seksual yang terjadi dilakukan secara suka sama suka atau justru sebaliknya.
“Saya tidak mau masuk terlalu jauh karena ini perlu dikaji secara seksama. Tapi apakah ini konsensual atau tidak, sama-sama menyetujui atau tidak, itu penting,” ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa anak-anak harus paham bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, termasuk mereka yang belum mencapai usia 14 tahun meskipun belum bisa dimintai pertanggungjawaban hukum secara penuh.
“Berapa pun usianya, mereka harus tahu bahwa setiap tindakan ada akibatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala LPKA Blitar, Gatot Tri Raharjo, membenarkan bahwa sekitar 59 persen anak binaan di lembaganya tersangkut kasus asusila.
“Seperti yang tadi saya sampaikan ke Pak Wagub, apakah karena suka sama suka atau karena orang tuanya tidak setuju, ini jadi pertanyaan besar,” ujar Gatot.
Selain kasus asusila, anak-anak binaan LPKA Blitar juga terjerat berbagai kasus lain seperti narkoba, pembunuhan, dan perampokan.(Munir)