Jumat, 5 September 2025 | 00:15 WIB
25.7 C
Blitar

Cerita Mas Ibin dan 5 Karton Air Mineral Cegah Massa Serang Gedung DPRD Kota Blitar

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (31 Agustus 2025) dini hari, ribuan massa bergerak menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar setelah gagal menembus blokade warga dan aparat kepolisian di mulut Jalan Jenderal Sudirman.

Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin alias Mas Ibin, bersama sejumlah anggota dewan dan kurang dari 100 warga, berjaga di depan gedung Kantor DPRD yang ada di sudut persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan A Yani.

Menghadapi massa yang beringas usai bentrok dengan aparat kepolisian di utara Mapolres Blitar Kota itu, Ibin malah berdiri di depan membagikan air mineral yang telah disiapkan sebelumnya sebanyak 5 karton.

“Saya memang yang berinisiatif membagikan aqua ke massa,” tutur Ibin saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4 September 2025).

“Tidak ada cara lain waktu itu untuk melindungi gedung DPRD kecuali dengan cara persuasif. Kami memberanikan diri meredam keberingasan massa dengan air minum,” imbuhnya.

Baca juga:

Di luar dugaan, kata Ibin, sejumlah orang dari massa yang mayoritas berusia remaja itu, berteriak menyebut namanya. “’Mas Ibin… Pak Wali…’. Malah ada yang sempat ngajak foto saya.”

Setelah mereka yang kebagian air mineral mengucap terimakasih, massa masih sempat bertahan di depan gedung DPRD Kota Blitar sembari menggeber-geber mesin sepeda motor mereka. Sebagian dari mereka mondar-mandir di jalan protokol Kota Blitar itu. Namun, pembagian air mineral tersebut sepertinya membuat tensi massa menurun.

“Mungkin mereka jadi bingung juga mau nyerang DPRD,” kata Ibin.

Beberapa saat kemudian, terlihat mulai terjadi pergerakan massif massa meninggalkan area sekitar gedung DPRD Kota Blitar. Dan sekitar pukul 03.00 WIB, terdengar kabar gedung DPRD Kabupaten Blitar menjadi sasaran perusakan, penjarahan hingga pembakaran.

“Kami pikir mereka tadi sudah buyar mau pulang saat meninggalkan area DPRD Kota, rupanya mereka bergerak ke DPRD Kabupaten,” ungkapnya.

Inisiatif membagikan air mineral kemasan kepada massa pada Minggu dini hari itu, bagi Ibin merupakan satu-satunya cara masuk akal untuk berupaya menyelamatkan gedung Kantor DPRD Kota Blitar dari sasaran perusakan hingga pembakaran.

Bersama Ibin waktu itu hanya sekitar 50 orang ditambah sekitar 25 pengemudi ojek online yang berjaga berhadapan dengan ribuan massa. Maka Ibin hanya memikirkan cara agar tidak memancing konfrontasi dengan massa. Bahkan, ketika sejumlah warga berupaya memadamkan ban dan kain yang dibakar massa di aspal jalan depan gedung DPRD Kota Blitar, Ibin melarangnya.

Di sisi lain, pihak kepolisian sebelumnya telah menginformasikan bahwa kekuatan mereka akan difokuskan untuk mengamankan Mapolres Blitar Kota dan kantor-kantor Polsek yang ada.

“Kalau dipadamkan apinya bisa memancing massa. Kalau mereka menyerang, pilihannya bentrok atau kita minggir. Dan hasilnya sama, gedung DPRD jadi sasaran,” ujarnya.

Namun, menghadapi situasi dramatis dan penuh risiko yang ia bersama warga dan pengemudi ojek online telah pertaruhkan waktu itu ternyata tidak dipahami oleh semua pihak. Bahkan ada yang mencoba membangun narasi bahwa Wali Kota Blitar justru mendukung para perusuh dengan cara membagikan air mineral.

“Ini kan lucu kalau membuat framing kami mendukung massa. Kok jauh dari konteksnya. Padahal waktu itu situasinya kami sangat terancam hingga keselamatan jiwa kami,” ujar Ibin.

Setelah situasi di Kantor DPRD Kota Blitar relatif aman, Ibin bersama yang lain memadamkan api disejumlah titik di ujung Jalan Merdeka dan membersihkan . Lalu bergeser ke lokasi dimana sempat terjadi bentrok antara massa dan aparat kepolisian di utara Mapolres Blitar Kota guna membersihkan batu dan pecahan pot tanaman yang berserakan.

Ibin mengaku baru dapat pulang ke rumah dinasnya sekitar pukul 04.00 WIB.

Ia merasakan pada periode Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu tanggung jawab pengamanan gedung DPRD Kota Blitar tiba-tiba menimpa pundaknya selaku kepala daerah. Dia juga menyadari pihak kepolisian memiliki keterbatasan di tengah situasi yang memposisikan simbol-simbol polisi menjadi sasaran utama massa.

Ibin menyampaikan apresiasi kepada Komandan Kodim Blitar yang menyempatkan diri bergabung dengan dirinya di depan Kantor DPRD Kota Blitar. Juga Ketua DPRD Syahrul Alim, warga, pengemudi ojek online dan berbagai pihak lain yang ikut menjaga Kantor DPRD Kota Blitar saat itu.

“Alhamdulillah, gedung DPRD Kota Blitar selamat,” pungkasnya. (asp)

Jangan Lewatkan

-- advertisement --spot_img
spot_img