KESAMBEN, BlitarRaya.com – Seorang bidan bernama inisial B (74 tahun), warga sebuah desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, mengaku kehilangan emas seberat lebih dari 1 kilogram beserta uang tunai senilai Rp 20 juta.
Kata B, uang tunai dan emas dalam bentuk perhiasan bernilai lebih dari Rp 1 miliar itu dicuri oleh satu komplotan maling pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB dirinya sedang bepergian ke luar daerah pada Jumat (12 September 2025) lalu.
“Waktu itu saya sedang ke Banyuwangi. Yang di rumah suami saya yang sedang sakit dan pembantu,” ujar B saat ditemui awak media, Kamis (18 September 2025).
Baca juga:
- Pintu Toko di Bakung Blitar Dibuka Paksa, 8 Tabung Gas dan 10 Slop Rokok Hilang
- Terima Banyak Laporan Pencurian Kotak Amal Makam, Polisi: Mohon Tingkatkan Pengawasan
- Colong Rp 41.000 dari Kotak Amal Pemakaman Desa Ngeni Blitar, DH Ditangkap Warga
B menduga para pencuri yang diperkirakan lebih dari dua orang itu sudah mengetahui dimana emas dan uang tunai miliknya disimpan.
“Pencuri seperti sudah tahu dan langsung mencongkel pintu kamar utama tempat saya menyimpan emas dan uang,” kata dia.
Emas dan uang tunai itu, ujarnya, tersimpan dalam satu kantong plastik di dalam kamar.
Sebelum pencurian terjadi, tuturnya, satu pria tak dikenal mengajak pembantunya mengobrol dengan menanyakan beberapa hal tentang lingkungan tempat tinggalnya.
Pada saat yang sama, beberapa pria tak dikenal lainnya, masuk ke rumah dan pura-pura bertanya tentang sejumlah hal ke suami B.
Menurut B, ketika suami dan pembantunya teralihkan perhatian mereka, orang lain yang merupakan bagian dari komplotan itu masuk ke kamar utama dan membawa kabur kantong plastik (tas kresek) dimana emas dan uang tunai miliknya disimpan.
B menuturkan bahwa emas dan uang tunai tersebut merupakan hasil jerih payahnya menabung selama sekitar 30 tahun.
“Saya sudah lapor ke polisi, Polsek Kesamben, dan katanya sedang ditangani. Saya berharap segera terungkap,” tuturnya.
Dikonfirmasi tentang peristiwa ini, Kepala Seksi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, belum memberikan respon. (asp)