Jumat, 26 September 2025 | 03:24 WIB
26.9 C
Blitar

Warga Desa Tambakrejo Blitar Panik Dapati 4 Ekor Sapi Tak Ada di Kandang

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

TALUN, BlitarRaya.com – Pasangan suami istri (pasutri), Mujianto (51 tahun) dan Astutik (44 tahun), kaget dan panik saat mendapati satu ekor sapi miliknya tidak terlihat di kandang miliknya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

Hilangnya sapi itu mereka ketahui saat pada Rabu (24 September 2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB keduanya membawa pakan sapi menuju ke kandang yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah.

Ketika pasutri itu memeriksa kandang sapi lainnya yang berdekatan, mereka mendapati tiga kandang sapi milik tetangga juga kosong.

Mujianto kemudian meminta istrinya, Astutik, memberitahukan tiga pemilik sapi serta tetangga lainnya tentang hilangnya 4 ekor sapi tersebut.

Sembari menunggu warga lainnya datang, Mujianto berusaha mencari keberadaan sapi di sekeliling kandang yang saling berdekatan itu.

“Lalu dia melihat seekor sapi dalam posisi telentang di dasar bekas galian tanah tidak jauh dari kandang,” tutur Kepala Seksi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi, Kamis (25 September 2025) siang.

Baca juga:

Tidak lama kemudian, warga lainnya pun berdatangan ke lokasi kandang untuk mencari sisa tiga ekor sapi yang masih belum diketahui keberadaannya dengan membawa peralatan penerangan.

Kemudian di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari kandang, warga menemukan lagi seekor sapi yang tali kendalinya diikatkan pada sebatang pohon jati.

“Sapi kedua yang ditemukan itu adalah milik Mujianto dan Astutik,” kata Putut.

Ketika radius pencarian diperlebar, lanjutnya, warga menemukan sapi ketiga yang diikatkan pada sebatang pohon jati di dekat jalan umum beraspal dengan jarak sekitar 400 meter dari lokasi kandang.

Tidak jauh dari lokasi ditemukannya sapi ketiga, sapi keempat berada dalam posisi lepas.

“Akhirnya, warga berhasil menangkap sapi terakhir dan membawa semua sapi kembali ke kandang,” ujar Putut.

Kata Putut, berdasarkan keterangan dari warga dan bukti-bukti yang dikumpulkan, polisi menduga kejadian tersebut merupakan upaya pencurian hewan ternak sapi yang gagal.

Beberapa kandang, lanjutnya, mengalami kerusakan bekas dibuka paksa untuk mengeluarkan sapi dari dalamnya.

“Kemungkinan besar upaya pencurian 4 ekor sapi itu tengah berlangsung ketika Mujianto dan Astutik datang ke kandang untuk memberi makan sapi milik mereka,” ujar Putut.

“Pelaku yang mungkin lebih dari satu orang segera bersembunyi atau kabur begitu melihat dua warga itu datang ke kandang,” imbuhnya.

Menurut Putut, warga mengalami kerugian sekitar Rp 500.000 akibat kerusakan kandang yang terjadi.

Putut mengatakan bahwa Polres Blitar mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap aksi pencurian yang tengah marak terjadi.

“Kami mengingatkan lagi warga akan pentingnya untuk berjaga di pos siskamling dan melakukan ronda malam,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kamis (11 September 2025) lalu, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, menangkap dua pria kakak beradik, SA (29 tahun) dan ST (19 tahun), karena tertangkap basah membobol kotak amal tempat pemakaman umum desa yang berisi uang Rp 60.000.

Dua hari kemudian, warga Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, menangkap pria bernama inisial DH (32 tahun) karena ketahuan mencongkel kotak amal TPU desa dan mengambil uang Rp 41.000 dari dalamnya.

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo, mengatakan bahwa pihaknya dalam beberapa pekan terakhir banyak menerima laporan pencurian kotak amal TPU desa yang rata-rata berada jauh dari pemukiman warga. (asp)

Jangan Lewatkan

-- advertisement --spot_img
- Advertisement -spot_img