BLITAR, BLITARRAYA.COM — Civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Misbahudin Ahmad (STITMA) Blitar, Jawa Timur, menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dalam kontestasi Pilpres 2024. Mereka menduga Jokowi telah menunjukkan keberpihakan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan khawatir nepotisme dan penyalahgunaan aparatur negara akan terjadi.
“Kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia telah dibajak oleh satu kelompok kepentingan yang berniat melanggengkan kekuasaan,” kata Kholid Tohiri, Kepala STITMA Blitar, Senin (5/2/2024).
Kholid mencontohkan, Jokowi secara terang-terangan mendukung Gibran, putra sulungnya, sebagai calon wakil presiden. Hal ini dinilai sebagai bukti pembajakan demokrasi dan cita-cita Reformasi 1998.
STITMA Blitar juga menuntut Jokowi dan pemerintah untuk tidak menggunakan aparatur negara dan fasilitas negara untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu. Mereka juga mendesak penyelenggara pemilu untuk melaksanakan tugasnya dengan berintegritas dan menegakkan pemilu yang langsung-umum-bebas-rahasia (luber), jujur, dan adil.
“Kami mengajak elemen masyarakat dan perguruan tinggi untuk mengawal demokrasi dan pemilu tahun ini dari praktik-praktik kekerasan, intimidasi, pemaksaan, dan diskriminasi,” tegas Kholid. (asp)