KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar mengklarifikasi kesalahan data dalam narasi pertanyaan tim panelis yang diajukan dalam debat publik kedua antar pasangan calon Pilkada Kota Blitar 2024, yang digelar pada Rabu (30 Oktober 2024) malam, di Hotel Puri Perdana..
Kesalahan data itu terkait pada debat Segmen ke-2, pertanyaan ke-2, yang mengemukakan data korupsi dengan mengutip data KPK 2023 yang menyebutkan adanya kerugian negara sebesar Rp 10 miliar per tahun terutama dalam pengadaan barang dan jasa.
Data ini, menurut KPU Kota Blitar, tidak akurat karena ternyata bukan merupakan data yang benar untuk Kota Blitar.
Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, menyatakan Kamis (31 Oktober 2024), bahwa narasi pada pertanyaan tersebut tidak relevan, dan meminta maaf kepada KPK, Pemerintah Kota Blitar, serta masyarakat Kota Blitar atas kekeliruan paparan tersebut.
“Atas nama KPU, tim panelis, dan panitia debat. Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada KPK, Pemkot Blitar, dan masyarakat terkait kesalahan fatal dalam pertanyaan debat tersebut,” ujar Rangga, Kamis siang.
Menurut Rangga, kondisi Kota Blitar saat ini justru berada sebaliknya dengan isi paparan tersebut. Berdasarkan data dari Monitoring Centre of Prevention (MCP) KPK 2023, Kota Blitar mendapat nilai 95,93, peringkat kedua tertinggi se-Jawa Timur, dan termasuk dalam 10 besar nasional.
Selain itu, Survey Penilaian Integritas (SPI) dari KPK juga menemukan Kota Blitar sebagai kota kecil dengan nilai integritas tertinggi di Provinsi Jawa Timur, serta memperolah peringkat pertama dalam Program Pengendalian Gratifikasi.
Rangga menyatakan, pada debat ketiga KPU nanti, akan mengevaluasi dan memperketat pengawasan proses penyusunan pertanyaan oleh tim panelis. (hyu)
