BlitarRaya.com – Calon Wakil Wali Kota dari Paslon Nomor Urut 01 Bayu Setyo Kuncoro datar menanggapi dukungan organisasi masyarakat Kawula Alit terhadap Pasangan Calon (Paslon) Ibin-Elim pada Pilkada Kota Blitar 2024.
“Ya tidak masalah lah. Dimana-mana kan semua organisasi kelompok masyarakat mau memberikan dukungan kemana kemana itu kan monggo monggo saja,” ujar Bayu kepada awak media, Minggu (3 November 2024).
“Itu kewajiban yang sama, hak yang sama, kita harus begitu,” imbuhnya.
Kata Bayu, adalah hal yang lumrah paslon mencari dukungan dari kelompok masyarakat tertentu dan di sisi lain kelompok masyarakat atau pun ormas memberikan dukungan ke paslon tertentu dalam perhelatan politik elektoral seperti Pilkada.
Menurut Bayu, Paslon Nomor Urut 01 Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro (Bambang-Bayu) memercayakan upaya pemenangan Pilkada Kota Blitar 2024 terutama pada koalisi partai politik pengusung yang total memilik 16 kursi atau 64 persen dari 25 kursi DPRD Kota Blitar.
Karena itu, ujar Bayu, pihaknya terus memperkuat konsolidasi di antara koalisi partai pengusung, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan 8 kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3 kursi, Partai Golkar 3 kursi, dan Partai Gerindra 2 kursi.
“Di dalam koalisi partai pengusung ini 16 anggota DPRD yang sudah biasa ngopeni konstituen masing-masing. Ini motor yang luar biasa, motor pergerakan politik yang hebat nantinya,” terangnya.
Terkait dengan dinamika politik menjelang pemungutan suara Pilkada 2024 yang semakin dekat, ia berharap bahwa semua pihak harus tetap menjaga situasi Kota Blitar tetap kondusif.
Meskipun terdapat beda pilihan, lanjutnya, harus disadari bahwa semua paslon bertujuan untuk membangun Kota Blitar lebih baik lagi.
Sebagaimana diketahui, mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar yang juga pendiri ormas Kawula Alit menyatakan dukungan pada Paslon Nomor Urut 02 Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba (Ibin-Elim).
Pernyataan dukungan itu ia sampaikan setelah dirinya tuntas menjalani masa hukuman atas keterlibatannya mendalangi perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso yang terjadi pada Senin (12 Desember 2022) menjelang waktu subuh.
Berdasarkan penyelidikan pihak Polda Jatim, Samanhudi merencanakan perampokan itu bersama sejumlah pelaku saat dirinya berada di Lapas Sragen tahun 2020 menjalani masa hukuman atas kasus suap yang terjadi tahun 2018.
Samanhudi menghirup udara bebas setelah keluar dari Lapas Sragen pada Senin (10 Oktober 2022). Tiga bulan kemudian, perampokan itu terjadi dan pada Jumat (27 Januari 2023) personel jatanras Polda Jatim menangkap Samanhudi atas sangkaan mengotaki perampokan. (asp)
